Pernah Dinyatakan Punah Selama 70 Tahun, Lobster Pohon Ini Muncul Lagi

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Jumat , 07 Feb 2025 - 20:39

Lobster pohon Pulau Lord Howe yang sempat dinyatakan punah ternyata kini ditemukan kembali di habitat aslinya-dtc-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Lobster pohon (Dryococelus australis) sempat atau pernah dinyatakan punah selama 70 tahun. Namun, kemudian serangga tongkat ini kembali muncul di alam dan berhasil diselamatkan dari kepunahan.

Sebenarnya apa itu serangga lobster pohon, lengkap dengan habitat, bagaimana asal-usul, dan proses penyelamatan serangga asli Australia tersebut. Ayo kita simak penjelasan berikut!

Lobster pohon merupakan sebutan bagi serangga tongkat. Seperti dikutip dari situs San Diego Zoo, Dryococelus australis merupakan satu-satunya anggota dari genus Dryococelus, yang masih dalam satu famili Phasmatidae.

Serangga ini mempunyai panjang hingga 18 cm dan beratnya hampir 25 gram. Rentang hidupnya berkisar 12 hingga 18 bulan dan ini termasuk masa inkubasi sekitar 6-9 bulan, hingga masa hidup sebagai serangga dewasa sekitar 7 bulan.

Habitat lobster pohon berada dari Kepulauan Lord Howe, tepatnya Ball's Pyramid.

Karena itu, lobster pohon juga disebut sebagai serangga tongkat Lord Howe.

Ball's Pyramid sendiri merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang berada sekitar 600 km dari Australia. Namun itu bukan pulau biasa, karena tempat ini terbentuk dari tumpukan laut vulkanik yang tingginya sampai 562 meter dengan panjang 1.100 meter dan lebar 300 meter.

Cuma sedikit tumbuhan dan binatang yang bertahan di sini. Tanaman yang ada di Ball's Pyramid antara lain semak melaleuca kurus Melaleuca howeana yang menjadi sumber kehidupan bagi lobster pohon.

Serangga nyaris punah ini berlindung di rongga yang terbentuk di puing-puing tanaman atau di pangkal semak.

Serangga tongkat dewasa Pulau Lord Howe menghabiskan malam dengan mengonsumsi dedaunan semak melaleuca di Ball's Pyramid. Hewan ini selalu bersembunyi pada siang hari.

pernah dinyatakan punah selama 70 tahun, lobster pohon ini muncul lagi                            palembang, koranpalpres.com - lobster pohon (dryococelus australis) sempat atau pernah dinyatakan punah selama 70 tahun. namun, kemudian serangga tongkat ini kembali muncul di alam dan berhasil diselamatkan dari kepunahan.
sebenarnya apa itu serangga lobster pohon, lengkap dengan habitat, bagaimana asal-usul, dan proses penyelamatan serangga asli australia tersebut. ayo kita simak penjelasan berikut!
lobster pohon merupakan sebutan bagi serangga tongkat. seperti dikutip dari situs san diego zoo, dryococelus australis merupakan satu-satunya anggota dari genus dryococelus, yang masih dalam satu famili phasmatidae.
serangga ini mempunyai panjang hingga 18 cm dan beratnya hampir 25 gram. rentang hidupnya berkisar 12 hingga 18 bulan dan ini termasuk masa inkubasi sekitar 6-9 bulan, hingga masa hidup sebagai serangga dewasa sekitar 7 bulan.
baca juga:8 hewan yang muncul saat musim hujan, waspadalah dan lindungi diri kamu!
baca juga:ilmuwan temukan hiu berusia 500 tahun, vertebrata yang hidup paling lama di bumi
habitat lobster pohon berada dari kepulauan lord howe, tepatnya ball's pyramid.
karena itu, lobster pohon juga disebut sebagai serangga tongkat lord howe.
ball's pyramid sendiri merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang berada sekitar 600 km dari australia. namun itu bukan pulau biasa, karena tempat ini terbentuk dari tumpukan laut vulkanik yang tingginya sampai 562 meter dengan panjang 1.100 meter dan lebar 300 meter.
cuma sedikit tumbuhan dan binatang yang bertahan di sini. tanaman yang ada di ball's pyramid antara lain semak melaleuca kurus melaleuca howeana yang menjadi sumber kehidupan bagi lobster pohon. 
baca juga:ilmuwan temukan salah satu hewan tertua di bumi di pedalaman australia
baca juga:burung petrel badai polinesia yang terancam punah kembali ke kepulauan pasifik setelah menghilang satu abad
serangga nyaris punah ini berlindung di rongga yang terbentuk di puing-puing tanaman atau di pangkal semak.
serangga tongkat dewasa pulau lord howe menghabiskan malam dengan mengonsumsi dedaunan semak melaleuca di ball's pyramid. hewan ini selalu bersembunyi pada siang hari.
kebun binatang san diego kemudian membudidayakan tanaman melaleuca dan pohon ara moreton bay untuk memberi makan populasi lobster pohon yang terus bertambah dalam perawatan mereka. lobster pohon dewasa berkumpul bersama di siang hari untuk berlindung dari predator. serangga tongkat ini punya kemampuan bereproduksi secara aseksual melalui partenogenesis, ketika telur yang tidak dibuahi menetas menjadi betina.
dari pengamatan dari program pengembangbiakan di kebun binatang melbourne ditunjukkan bahwa betina mengubur telurnya di dalam tanah dan menutupinya, menggunakan perutnya untuk menguburnya.
baca juga: benarkah bukti dna baru menunjukkan bahwa neanderthal tidak punah?
baca juga:fakta kelinci belang sumatera yang langka dan hampir punah!
telur mereka berwarna krem dengan pola timbul dan berpola. setiap betina dapat menghasilkan hingga 300 telur sepanjang hidupnya.
konservasi lobster pohon 
dilansir dari laman situs lord howe island museum, inilah sejarah konservasi lobster pohon dari punah hingga keberadaannya kini.
lobster pohon pernah dianggap telah punah karena tidak pernah terlihat lagi sejak 1930. padahal sebelumnya, serangga tongkat ini sangat umum di pulau lord howe dan sering dijadikan umpan untuk memancing.
diperkirakan kepunahan mereka terjadi setelah kapal pasokan ss makambo kandas di pulau itu pada 1918, yang memungkinkan tikus hitam berkembang biak dan menghabisi lobster pohon.
baca juga:6 hewan endemik di pulau sumatera yang terancam punah, no 6 hewan imut disukai banyak orang
baca juga:diambang kepunahan! 6 permainan tradisional sumsel ini jarang dimainkan lagi, gen alpha mana tau serunya
lalu pada 1964, sekelompok pendaki yang mengunjungi ball's pyramid menemukan serangga tongkat yang telah mati. beberapa tahun berikutnya, serangga tongkat yang mati juga ditemukan, tetapi tidak ada yang berhasil menemukan serangga tongkat yang masih hidup.
namun, pada 2001, ilmuwan australia david priddel dan nicholas carlile melakukan perjalanan ke sana untuk menyelidiki keberadaan lobster pohon. tetapi ketika itu tim hanya menemukan jangkrik. saat turun, tim menemukan kotoran serangga besar di bawah semak melaleuca.
mereka lalu kembali setelah gelap, ketika serangga aktif. berbekal kamera dan senter, mereka kembali ke lereng dan berhasil menemukan populasi kecil 3 serangga yang hidup di bawah semak melaleuca. ekspedisi lain selanjutnya menemukan 24 serangga. serangga ini dibawa ke penangkaran di melbourne.
dikembalikan ke alam
baca juga:kebanggaannya 'wong kito’! 10 jenis kerupuk kemplang khas palembang, nomor 4 sudah hampir punah
baca juga:2 tradisi pengobatan warisan orang rimba di kabupaten musi rawas utara ini terancam punah, ini penyebabnya
pada 2006, populasi serangga tongkat lord howe di penangkaran berberkembang biak menjadi 50 ekor. masih ada lagi ribuan telur yang masih harus menetas. pada 2008, populasinya berkembang menjadi 11.376 telur dan 700 ekor serangga dengan 20 serangga dikembalikan ke habitat aslinya, pulau lord howe.
pada 2014, sebuah tim pendaki melihat serangga tongkat hidup di dekat puncak ball's pyramid. ini membuktikan binatang ini dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik di habitat aslinya.
pada awal 2016, kebun binatang melbourne kembali menetaskan 13 ribu telur, dan juga telah mengirim telur ke kebun binatang bristol di inggris, kebun binatang san diego di amerika serikat, dan kebun binatang toronto di kanada. 
sebelum melepaskan banyak serangga tongkat ke habitatnya, pada 2019, dilakukan pemberantasan hewan pengerat di pulau lord howe.
kini lobster pohon ini bisa dilihat kembali di habitat aslinya maupun di sejumlah kebun binatang lainnya, terutama di australia.