2 Penghargaan IGA Tahun 2023 Disabet Provinsi Sumatera Selatan, Ternyata Sudah 3 Tahun Berturut-turut

Mendagri Tito Karnavian menyerahkan IGA Award 2023 kepada Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com

BACA JUGA:Terungkap! 9,99 Persen Warga OKU Timur Miskin Padahal Daerah Lumbung Pangan

“Maka tuntutan dari masyarakat agar daerahnya bisa melompat dan semakin maju sangat kuat," ujar Tito.

Dia berharap, melalui IGA Award ini semakin banyak daerah dan lembaga pemerintah yang terinspirasi untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Dengan semangat inovasi yang terus ditingkatkan, diharapkan instansi pemerintah di seluruh Indonesia dapat terus bertransformasi menuju yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," tandasnya. 

Di kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memberikan arahan kepada para kepala daerah dilanjutkan menyerahkan Penghargaan IGA 2023 kategori Daerah Teringgal dan Perbatasan Terinovatif bersama Mendagri Tito Karnavian.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Minta BPKH Kelola Dana Haji Secara Hati-Hati dan Profesional

BACA JUGA:Pemudik Wajib Tau! Ini Aturan Baru Dalam Perjalanan Libur Nataru 2023

Penghargaan yang dilaksanakan sejak 2007 tersebut merupakan apresiasi pada pemerintah daerah yang telah menerapkan inovasi perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Hadir secara hibrida pada kegiatan ini seluruh kepala daerah serta JPT Madya dan Pratama di lingkup Kemendagri.

Anas mengingatkan pemerintah daerah agar tidak membuat aplikasi layanan baru. 

Pasalnya, pembuatan aplikasi tersebut umumnya tidak saling terintegrasi dengan aplikasi lainnya sehingga hanya akan membuat masyarakat kebingungan.

BACA JUGA:Bukan Cuma OK Sip, 16 Kosakata Gaul yang Akhirnya Diakui KBBI, Generasi Millennial Wajib Tahu!

BACA JUGA:Medical Check Up RSUD PALI Miliki Teknologi Berkualitas dan Modern, Ini Keunggulannya

“Kita mendorong replikasi karena sekarang arahan Presiden tidak boleh lagi satu inovasi satu aplikasi. Kalau aplikasi kita semakin banyak maka rakyat akan bingung, akan memperbanyak akun semakin rumit untuk mendapatkan layanan," tambahnya.

Anas mengatakan, banyaknya aplikasi jika tidak dimaksimalkan dengan baik hanya akan menjadi tumpukan PR dan masalah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan