Bolehkah Mengerjakan Salat Tahajud pada Bulan Ramadan setelah Witir? Begini Penjelasan Buya Yahya

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Minggu , 02 Mar 2025 - 19:05

Salat tahajud boleh dilakukan meskipun sudah melaksanakan salat witir-munajah-

“Jadi kalau Anda sudah Witir pada awal waktu sebelum tidur kemudian tertidur dan bangun, boleh salat (sunnah) sebanyak-banyaknya,” lanjutnya menegaskan.

Setelah itu, tidak usah salat Witir lagi. Buya Yahya mengatakan bahwa salat Witir hanya boleh dilakukan dalam satu waktu. Jika sudah dilakukan pada awal waktu, maka itu sudah cukup.

Dari penjelasan Buya Yahya itu, dapat disimpulkan bahwa salat Tahajud boleh dilakukan meski sebelumnya sudah melaksanakan Witir. Sebagai panduan, berikut kami hadirkan tata cara dan niat salat Tahajud.

Niat, Tata Cara, dan Doa Salat Tahajud

Cara melaksanakan salat tahajud tidak berbeda jauh dengan salat-salat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam, diawali dengan niat, dan diakhiri dengan salam.

Adapun niat salat Tahajud adalah

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku menyengaja salat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Setelah salat Tahajud, muslim dianjurkan membaca doanya. Berikut doa setelah salat Tahajud.

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

bolehkah mengerjakan salat tahajud pada bulan ramadan setelah witir? begini penjelasan buya yahya                            palembang, koranpalpres.com -  bolehkah mengerjakan salat tahajud dikerjakan setelah witir? pertanyaan itu banyak ditanyakan umat. untuk itu ayo kita simak penjelasan pengasuh lpd al bahjah kh yahya zainul ma’arif alias buya yahya berikut ini.
ramadan merupakan bulan momentum meningkatkan dan memperbanyak ibadah. pada bulan ramadan ini, ibadah yang dikerjakan seorang muslim akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda.
pada dasarnya, ibadah-ibadah yang dilakukan di hari-hari biasa dapat diamalkan pada bulan ramadhan seperti membaca alquran, sedekah, atau salat sunnah.
salah satu salat sunnah yang perlu ditingkatkan pengamalannya selama ramadan adalah tahajud. karena sayang jika waktu senggang setelah bangun tidur untuk sahur tidak dimanfaatkan dengan salat tahajud.
baca juga:inilah 5 keutamaan salat tarawih secara berjamaah yang patut kamu ketahui 
baca juga:pju polda sumsel shalat tarawih berjamaah di masjid al-aman, ini penjelasan karo sdm
namun yang sering menjadi pertanyaan tahunan ialah soal pelaksanaan salat tahajud di bulan ramadan setelah salat witir. kita ketahui, salat witir biasanya dilakukan secara beruntun setelah salat tarawih.
karena itu muncul pertanyaa bolehkah jika salat tahajud dikerjakan setelah witir?
penjelasan buya yahya
buya yahya menjelaskan muslim yang terbangun pada malam hari boleh melaksanakan salat tahajud meski sudah salat witir sebelumnya.
hal ini sering disalahpahami oleh sebagian muslim yang mengira jika sudah witir tidak boleh lagi melaksanakan salat sunnah.
baca juga:bolehkah mengerjakan salat witir 2 kali dalam satu malam? ini penjelasannya
baca juga: tarawih malam pertama jemaah ramaikan masjid siang harinya jalanan lengang
“jangan seperti sebagian orang yang salah paham. dipikir salat witir adalah salat penutup dan kalau bangun malam gak boleh salat lagi. itu salah paham,” kata buya yahya dikutip dari youtube al bahjah tv, jumat (28/2/2025).
“jadi kalau anda sudah witir pada awal waktu sebelum tidur kemudian tertidur dan bangun, boleh salat (sunnah) sebanyak-banyaknya,” lanjutnya menegaskan.
setelah itu, tidak usah salat witir lagi. buya yahya mengatakan bahwa salat witir hanya boleh dilakukan dalam satu waktu. jika sudah dilakukan pada awal waktu, maka itu sudah cukup. 
dari penjelasan buya yahya itu, dapat disimpulkan bahwa salat tahajud boleh dilakukan meski sebelumnya sudah melaksanakan witir. sebagai panduan, berikut kami hadirkan tata cara dan niat salat tahajud.
baca juga:inilah 5 keutamaan salat tarawih secara berjamaah yang patut kamu ketahui 
baca juga:stop debat! 2 syaikh ulas sejarah awal mula salat tarawih, ibadah sunnah di bulan ramadan
niat, tata cara, dan doa salat tahajud
cara melaksanakan salat tahajud tidak berbeda jauh dengan salat-salat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam, diawali dengan niat, dan diakhiri dengan salam.
adapun niat salat tahajud adalah
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى   
ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. 
artinya, “aku menyengaja salat sunnah tahajud dua rakaat karena allah ta’ala.”   
baca juga:ustad adi hidayat: doa sederhana ini bisa lancarkan rezeki dan karir, terutama setelah tahajud, begini doanya
baca juga:mau didatangi rezeki bertubi-tubi? buya yahya anjurkan lakukan amalan ini setelah salat subuh
setelah salat tahajud, muslim dianjurkan membaca doanya. berikut doa setelah salat tahajud.
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ  
allâhumma rabbanâ lakal hamdu. anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. wa lakal hamdu antal haqq. wa wa‘dukal haqq. wa liqâ’uka haqq. wa qauluka haqq. wal jannatu haqq. wan nâru haqq. wan nabiyyûna haqq. wa muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. was sâ‘atu haqq. allâhumma laka aslamtu. wa bika âmantu. wa ‘alaika tawakkaltu. wa ilaika anabtu. wa bika khâshamtu. wa ilaika hâkamtu. fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. lâ ilâha illâ anta. wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.   
artinya, “ya allah, tuhan kami, segala puji bagi-mu, engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. segala puji bagi-mu, engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. segala puji bagi-mu, engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. segala puji bagi-mu, engkau maha benar. janji-mu benar. pertemuan dengan-mu kelak itu benar. firman-mu benar adanya. surga itu nyata. neraka pun demikian. para nabi itu benar. demikian pula nabi muhammad ﷺ itu benar. hari kiamat itu benar. ya tuhanku, hanya kepada-mu aku berserah. hanya kepada-mu juga aku beriman. kepada-mu aku pasrah. hanya kepada-mu aku kembali. karena-mu aku rela bertikai. hanya pada-mu dasar putusanku. karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih kau ketahui ketimbang aku. engkau yang maha terdahulu dan engkau yang maha terkemudian. tiada tuhan selain engkau. tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan allah.” 
wallahu a'lam.