Presiden Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Presiden Jokowi menghadiri Sesi 2 KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang yang mengangkat tema “Partners for Peace and Stability & Regional and International Peace”, di Hotel The Okura, Tokyo, Jepang, Minggu, 17 Desember 20-BPMI Setpres-
JEPANG, KORANPALPRES.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Dikuti dari laman Sekertariat Kabinet Republik Indonesia, menurut Presiden, ASEAN memiliki modal kuat dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen yang menjadikannya tertinggi secara global dan populasi terbesar ke-3 dunia yang setengahnya berusia di bawah 30 tahun.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang yang mengangkat tema “Partners for Peace and Stability & Regional and International Peace” yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, Minggu, 17 Desember 2023.
“Namun modalitas tersebut akan sia-sia jika stabilitas dan perdamaian tidak terjaga sehingga kemitraan ASEAN–Jepang harus jadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian,” ujar Presiden.
BACA JUGA:Presiden Jokowi dan PM Kishida Bahas Kerja Sama Bilateral Sejumlah Bidang hingga Isu Palestina
BACA JUGA:Bertolak ke Jepang, Presiden Jokowi akan Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan tiga cara untuk menjaga stabilitas dan perdamaian.
Pertama adalah kolaborasi yang inklusif di mana ASEAN ingin kawasan Indo-Pasifik dapat dipandang sebagai potensi kerja sama yang mendukung perdamaian.
“Oleh karenanya, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan inisiatif kolaborasi inklusif lainnya perlu terus didorong.
Saya menyambut baik rencana KTT Mekanisme Trilateral antara Jepang, RRT, dan Korea Selatan sebagai wujud habit of dialogue yang perlu terus dipupuk,” ucap Presiden.
BACA JUGA:Apresiasi Presiden Jokowi kepada Polri atas Tindakan Tegas Terhadap Judi Online dalam Sepak Bola
BACA JUGA:Apresiasi SMKN 3 Malang, Presiden Jokowi: Ini Terbaik Yang Pernah Saya Kunjungi
Cara yang kedua adalah penghormatan aturan hukum internasional.
Presiden menyebut tragedi kemanusiaan di Palestina dan konflik di Ukraina adalah imbas tidak dipatuhinya hukum internasional.