Punya Ciri-Ciri Unik! Kenali Pakaian Adat NTT Sesuai Suku
Setiap suku NTT memiliki keunikan pakaian adatnya masing-masing sehingga menambah keberagaman budaya Indonesia.--YT/JOLIN ID
Laki-laki Sumba juga sering memakai senjata tradisional untuk melengkapi pakaian adatnya. Sementara itu, para wanita suku ini mengenakan kemben yang disebut ye'e, kain mirip sarung, anting, dan hiasan kepala setengah terbuka.
6. Pakaian Adat Suku Lio NTT
Suku Lio merupakan salah satu suku tertua yang ada di Pulau Flores. Masyarakat Lio biasanya memakai pakaian adat yang terbuat dari kain Tenun Ikat Patola. Motifnya cukup unik, terdiri dari gambar daun, cicak, dan manusia.
Ukurannya relatif kecil dan bentuk geometrisnya disusun sedemikian rupa sehingga terbentuk garis-garis biru atau merah pada latar belakang kain berwarna gelap. Hal inilah yang membedakan pakaian adat suku Lio NTT dengan suku lainnya.
BACA JUGA:Begini Cara Taman Budaya Sriwijaya Kembangkan Bakat Melukis Generasi Muda, Yuk Simak Penjelasannya!
7. Pakaian Adat Suku Manggarai NTT
Flores Barat merupakan rumah bagi Suku Manggarai yang mempunyai pakaian adat yang khas dan unik. Pakaian pria terdiri dari kemeja lengan panjang, selendang bermotif songket, dan ikat pinggang songket.
Aksesori yang dipasang di kepala biasanya disebut sapu. Pakaian adat wanita suku Manggarai terdiri dari kebaya yang dipadukan dengan kain lagu.
Penggunaannya mirip dengan sarung, namun penggunaannya tidak boleh sembarangan. Ada beberapa bagian yang harus ada di depan, jadi jangan salah.
BACA JUGA:4 Tujuan Webinar Nasional Pembudayaan Literasi, Simak Penjelasan Ketua Umum GPMB Ini
Kain lagu yang digunakan suku Manggarai sebagian besar berwarna hitam. Melambangkan keagungan dan keagungan suku Manggarai. Mereka juga memakai selendang kain dan aksesoris kepala yang disebut balibel.
8. Pakaian Adat Suku Sikka NTT
Sesuai dengan namanya, Suku Sikka terletak di Kabupaten Sikka, Flores Timur Tengah, Pulau Flores. Pakaian adat Suku Sika NTT cukup khas dan berbeda dengan suku lainnya.
Hal ini dikarenakan pengaruh budaya luar seperti Bugis, Portugis, Cina, Belanda, Arab dan India menjadikan pakaian adat semakin menarik.