Penilaian Juara Umum Lebih Ketat, Museum Negeri Sumsel Kembali Hadirkan Sang Juara
Kasi Museum Negeri Sumsel Adie Citra Sandy (tiga dari kanan) berfoto bersama jajaran Panitia Pelaksana Lomba Sang Juara "Payo ke Museum" tahun 2025.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menggelar Perlombaan Sang Juara di tahun 2025 ini.
Even tahunan yang ditunggu-tunggu pelajar tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat bakal dilaksanakan memasuki tahun ajaran baru 2025-2026.
Kepastian rencana pelaksanaan Perlombaan Sang Juara ini disampaikan Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah SH kepada Palembang Ekspres, Ahad 22 Juni 2025.
Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk kepanitiaan Perlombaan Sang Juara dengan tajuk yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni “Payo ke Museum”.
BACA JUGA:Waduh! Puluhan Finalis Berguguran di Soal Ketiga Pada Grand Final Lomba Sang Juara ‘Payo ke Museum’
BACA JUGA:Berebut Jadi Sang Juara 2024, 155 Finalis Blusukan ke Museum Negeri Sumsel
“Sejak 2019 kita selenggarakan Lomba Sang Juara Payo ke Museum bersamma rekan-rekan dari Harian Umum Palembang Ekspres, guru sejarah, akademisi, dan sejarawan Sumsel,” tutur Amarullah.
Ingin mengulang kesuksesan penyelenggaraan Lomba Sang Juara di kali pertama, Amarullah menambahkan, pihaknya telah menetapkan sejumlah ketentuan teknis yang akan disosialisasikan kepada sekolah-sekolah calon peserta lomba.
Ketentuan teknis tersebut antara lain meliputi jumlah peserta yang harus diikutsertakan oleh masing-masing sekolah yakni minimal 100 orang siswa.
“Sang Juara pertama kali di tahun 2019, setiap sekolah kita wajibkan mengutus minimal 100 siswanya,” sebut Amarullah didampingi Kepala Seksi (Kasi) Museum Negeri Sumsel Adie Citra Sandy S.Sos.
BACA JUGA:Modal Pake Feeling! 5 Peserta Sang Juara SMK Negeri 7 Palembang, Melenggang ke Grand Final
BACA JUGA:Hari Keberuntungan! Immunity Sukses Antarkan Rasya ke Grand Final Sang Juara 2024 Payo ke Museum
Lalu pelaksanaan Lomba Sang Juara di tahun berikutnya, sambung Amarullah, lantaran masuk masa pandemi covid-19 sehingga jumlah peserta mengalami penyesuaian.
“Karena selama pelaksanaan lomba, kita menerapkan protokol kesehatan, salah satunya jaga jarak dan pembatasan keramaian, sehingga di tahun 2020 setiap sekolah diminta mengutus minimal 30 siswa,” bebernya.