5 Suku Besar yang Menghuni Sumatera Selatan, Ada yang Berkarakter Seperti Suku Batak

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Rabu , 27 Aug 2025 - 12:12

Inilah 5 suku besar yang menghuni Sumatera Selatan. Ada yang berkarakter seperti Suku Batak.--

Suku besar berikutnya yang ada di Sumatera Selatan adalah Suku Kayu Agung.

Mereka ini bermukim di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, namun tetap mempertahankan kepercayaan dari roh nenek moyang.

Suku ini percaya bahwa sebelum jenazah dikubur, mereka harus dimandikan dengan kembang agar arwah tersebut lupa jalan balik ke rumahnya.

Karena suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh dari nenek moyang dapat mengganggu manusia.

Bahasanya terdiri dari dua dialek, yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Ogan.

Kosakata bahasa ini mirip dengan bahasa Melayu Palembang.

Logat dari bahasa ini memiliki kemiripan juga dengan logat Ogan.

4. Suku Komering

Inilah suku terbesar di Sumatera Selatan.

Wilayah suku Komering terbentang menyusuri aliran sungai Komering yang bermuara ke Sungai Musi.

Suku Komering tersebar di dua wilayah, Komering Ulu yang berpusat di daerah Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Komering Ilir yang berpusat di Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).

Pusat peradaban Suku Komering berada di Daerah Ranau dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Suku Komering juga terdapat di daerah Lampung karena karakter suku Komering merupakan penjelajah.

Suku Komering juga terbagi jadi beberapa marga.

5 suku besar yang menghuni sumatera selatan, ada yang berkarakter seperti suku batak                            koranpalpres.com - sumatera selatan memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, etnis hingga suku yang berbeda-beda. 
suku di sumatera selatan merupakan bagian dari masyarakat sumatera selatan, atau yang terkenal dengan kerajaan sriwijayanya.
ada 5 suku besar yang menghuni sumatera selatan.
salah satunya berkarakter seperti suku batak, suku apa ya?
baca juga:bukan palembang, inilah 4 daerah penghasil udang terbesar di sumsel, desa tua tersembunyi jadi rajanya!
baca juga:mau tahu lumbung tomat ada di mana saja? ini daerah penghasilnya di indonesia 
 
5 suku besar di sumatera selatan
berikut ini beberapa suku di sumatera selatan yang sudah dirangkum dari berbagai sumber:
 
1. suku melayu lintang
suku ini mendiami kabupaten empat lawang, khususnya di beberapa kecamatan seperti pendopo, pendopo barat, lintang kanan, muara pinang, ulu musi, dan sikap dalam.
baca juga:5 daerah paling ramai di sumatera selatan, palembang urutan teratas
baca juga:ini 7 daerah penghasil lada berkualitas di indonesia, sumsel masuk daftar!
wilayahnya diapit oleh suku pasemah dan rejang. 
suku ini tinggal di tepian sungai musi.
suku melayu lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. 
mereka pun berternak kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dan lain lain. bahasa yang digunakan yakni bahasa melayu barisan selatan.
baca juga:daerah penghasil anggrek terbesar di indonesia, siapa juara versi bps?
baca juga:5 daerah terdingin di sumatera selatan, suhunya bisa turun drastis di malam hari
 
2. suku semendo
suku semendo atau suku semendejuga menjadi salah satu suku di sumatera selatan.
mereka bermukim di kecamatan semendo, kabupaten muara enim.
suku sumendo terbagi ke dalam dua sub suku atau marga/klan/kaum, yakni semende darat dan semende lembak. 
baca juga:4 daerah penghasil bauksit terbesar di indonesia, no.3 dulunya bagian dari sumatera selatan
baca juga:ini dia 5 daerah penghasil sukun terbanyak di sumatera selatan, gak cuma enak tapi juga bikin cuan!
semende darat bermukim di pulau panggung, dan muara enim.
semendo lembak tinggal di kecamatan pulau beringin, sungai are, sindang danau, dan kecamatan mekakau ilir di kabupaten ogan komering ulu selatan.
konon suku semendo masih keturunan dari suku banten yang pada beberapa abad lalu merantau ke pulau sumatera. 
kemudian menetap di daerah semendo dan menjadi petani.
bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa semendo, yang termasuk ke dalam rumpun bahasa melayu.
 
3. suku kayuagung
suku besar berikutnya yang ada di sumatera selatan adalah suku kayu agung. 
mereka ini bermukim di kabupaten ogan komering ilir. 
suku kayu agung mayoritas beragama islam, namun tetap mempertahankan kepercayaan dari roh nenek moyang.
suku ini percaya bahwa sebelum jenazah dikubur, mereka harus dimandikan dengan kembang agar arwah tersebut lupa jalan balik ke rumahnya. 
karena suku kayu agung percaya bahwa roh-roh dari nenek moyang dapat mengganggu manusia.
bahasanya terdiri dari dua dialek, yaitu dialek kayu agung dan dialek ogan. 
kosakata bahasa ini mirip dengan bahasa melayu palembang. 
logat dari bahasa ini memiliki kemiripan juga dengan logat ogan.
 
4. suku komering
inilah suku terbesar di sumatera selatan. 
wilayah suku komering terbentang menyusuri aliran sungai komering yang bermuara ke sungai musi.
suku komering tersebar di dua wilayah, komering ulu yang berpusat di daerah baturaja, ogan komering ulu (oku) dan komering ilir yang berpusat di kayuagung, ogan komering ilir (oki).
pusat peradaban suku komering berada di daerah ranau dan ogan komering ulu (oku) selatan. 
suku komering juga terdapat di daerah lampung karena karakter suku komering merupakan penjelajah.
suku komering juga terbagi jadi beberapa marga. 
di antaranya marga sakusangkunyit, marga buay pemuka peliung, marga muai madang, marga sosoh buay rayap dan marga semendawai.
menurut cerita rakyat turun temurun, suku komering dan suku batak masih bersaudara. 
dua suku ini dinilai banyak kemiripan karakter.
bahasanya juga mirip. 
 
5. suku musi
terakhir ada suku musi atau suku rejang.
suku ini banyak bermukim di daerah pesisir sungai musi. 
selain di sumatera selatan, suku rejang lebih banyak ditemukan di wilayah yang saat ini secara administratif masuk wilayah bengkulu.
di wilayah sumatera selatan, suku ini masih bisa ditemukan di wilayah musi banyuasin, musi rawas, banyuasin dan panukal abab lematang ilir atau pali. 
termasuk juga didalamnya suku kelingi, suku lakitan dan suku lain yang mendiami aliran sungai musi.
bahasa suku ini memakai dialek akhiran huruf 'e'. 
meski berakhiran kata sama dengan suku basemah, namun secara penyebutan sangat jauh berbeda.