PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Siapa yang tak kenal dengan tokoh satu ini, seorang tokoh masyarakat dan ulama Sumsel. 

Yang tidak saja berkiprah di dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam (pesantren) juga terkenal akan kederwanannya. 

Orangnya low profile, mau bersahabat dengan siapa saja, berintegritas dan menjunjung tinggi adab dan ilmu pengetahuan. 

Selain itu tak kalah pentingnya, beliau ini getol menulis, baik di dunia media massa maupun beberapa buku telah beliau cetak dan diterbitkan. 

BACA JUGA:Tumbuhkan Budaya Baca, Pemkab Ogan Ilir Gelar Bimtek untuk Pustakawan, Guru dan Pegiat Literasi

BACA JUGA:Ajak Pegiat Seni Nongkrong Bareng, HDCU Serap Aspirasi Para Seniman

Tema tulisan tidak hanya melulu soal agama, ada 1 atau 2 tulisannya itu bersifat umum dan kesehatan.

Dalam pengamatan penulis, sepertinya di Sumsel belum terbiasa berlaku tradisi memberikan penghargaan kepada tokohnya yang memang berjasa dan berdedikasi di bidangnya masing-masing. 

Sebut saja institusi seperti Universitas Sriwijaya (Unsri) maupun Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang juga perguruan tinggi lainnya.

Belum terdengar atau terbaca tentang penghargaan pemberian gelar akademi penghormatan semacam Doktor Honoriscausa (Dr.Hc) kepada tokoh-tokoh di Sumatera Selatan (Sumsel) ini.

BACA JUGA:Website Pusako Melayu Sumsel Dilaunching, Respon Sultan Palembang Bikin Pegiat Naskah Kuno Semakin Bersemangat

BACA JUGA:Optimalkan Fungsi Gedung KBTR, Pj Walikota Ajak Pegiat Seni Hidupkan Aktivitas Kebudayaan dan Kesenian

Salah satu yang memenuhi kriteria itu adalah Pak Kyai kita ini yaitu KH Hendra Zainuddin, yang diamati sudah sejak lama mengabdi di dunia pendidikan Islam dan organisasi terbesar Islam Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.

Alhamdulillah sejak 2025 lalu (penulis lupa tanggal dan SK-nya) itu dilantik sebagai Ketua Tanfiziyah (Ketua Umum) dari Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel masa bhakti 2025-2030.