Mahasiswa Universitas Andalas Soroti Polemik Program MBG, Antara Harapan Gizi dan Kritik Kualitas
MBG-Antara Harapan Gizi dan Kritik Kualitas--
Artikel berjudul "MBG: Antara Harapan Gizi dan Kritik Kualitas" ini ditulis oleh Shaadiq Prasetya, Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
KORANPALPRES.COM - Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada salah satu kebijakan presiden Indonesia saat ini yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini sendiri telah menimbulkan perbincangan hangat dan menggiring opini publik terhadap kebijakan tersebut.
Kenapa? Karena telah banyak beredar berita-berita tentang kasus MBG ini, salah satu contohnya keracunan massal di beberapa sekolah yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Krisis Regenerasi, Tantangan Rekrutmen Partai Politik, Mahasiswa Universitas Andalas Tau Sebabnya!
Program MBG atau Free Nutritious Meals adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang secara resmi direalisasikan sebagai upaya mengurangi angka stunting.
Sekaligus meningkatkan kecukupan gizi terutama di kalangan pelajar (PAUD hingga SMA atau SMK) serta kelompok rentan lainnya.
Sebagai program yang strategis MBG ini di harapkan dapat membantu dalam menciptakan generasi yang berkualitas untuk menuju Indonesia emas 2045.
Namun belakangan ini, program MBG menjadi bahan perbincangan masyarakat publik yang sangat kontroversial.
Pasalnya menimbulkan berbagai kasus yang membuat kegelisahan, kritik bahkan protes serta kecaman dari masyarakat luas.
Berita-berita serta isu-isu yang viral tentang menu MBG yang tidak layak, insiden keracunan massal, kualitas bahan baku yang tidak memenuhi standar kesehatan hingga isu transparansi dana yang menjadi sorotan publik.