Apa Filosofi Gudeg? Makanan Legendaris Khas Jogja Gurih dan Legit, Selalu Bikin Kangen Saat Berkunjung

gudeg, makanan khas jogja--dapoerlestari

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kota Yogyakarta dikenal dengan kota gudeg.

Gudeg merupakan makanan yang dibuat dari buah nangka muda.

Masakan seperti gudeg biasanya dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, dan daun jati.

Uniknya, jajanan ini mendapat rona merah kemerahan karena penambahan daun jati. Gudeg Yogyakarta disebut juga nangka rebus manis karena rasanya yang umumnya manis.

BACA JUGA:3 Tempat Makan Gudeg Pedas Legendaris Paling Enak di Yogyakarta, Cocok Kuliner Malam

Gudeg adalah ilustrasi yang sangat bagus tentang tata cara memasak ala Jawa yang sangat rumit dan memakan waktu cukup lama.

Bahkan bisa satu hari dibandingkan masakan barat yang lebih mengutamakan makanan siap saji.

Eits, ternyata gudeg punya makna filosofis tersendiri loh! Masakan gudeg memang dipandang sebagai lambang filosofi Jawa.

Potongan daging nangka ini direbus berjam-jam dengan api kecil bersama santan dan gula merah.

BACA JUGA:5 Makanan Legendaris Khas Jogja yang Wajib Dicoba, Enak Banget Beauties!

Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa memasak gudeg di atas kompor dalam panci tanah liat meningkatkan cita rasa gudeg itu sendiri.

Jogja dan Gudeg sepertinya ditakdirkan untuk Bersatu, jika kamu tidak mencicipi gudeg khas Yogyakarta, perjalanan kamu rasanya belum lengkap.

Nangka muda dan santan dulunya merupakan satu-satunya hidangan yang disajikan dengan polos.

Namun, belakangan ini sering disajikan dengan menu pelengkap seperti telur pindang, krecek, opor ayam, tempe bacem, tahu bacem, dan areh (santan kental berbumbu) di atas dasar daun pisang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan