Haruskah Ari-ari Bayi Diberi Lampu Sebagai Penerangan? Begini Tata Caranya Menurut Islam

Haruskah Ari Ari Bayi Diberi Lampu? Begini Tata Cara Hukum Islam--youtube

Ari-ari dibersihkan lalu diberi alas daun, biasanya daun tumbuhan senthe dan dimasukkan ke dalam periuk yang terbuat dari tanah liat kemudian ditutup. 

Di atas tutup tersebut, diberi uba rampe (biasanya kembang dan sedikit wewangian alami) dibungkus dengan kain mori.

BACA JUGA:6 Shio Berpeluang Tajir Melintir, Ramalan Tahun Baru Imlek 2575

BACA JUGA:Masih Banyak Pertanyaan Imlek Itu Hari Raya Agama Apa? Ini Penjelasannya

Ari-ari yang sudah sudah terbungkus mori itu, lantas dikubur ke dalam lubang sepanjang satu lengan orang dewasa. 

Orang yang berhak menguburkan adalah ayah kandung, kakek si bayi, atau siapa saja laki-laki yang punya hubungan paling dekat dengan bayi.

Sebelum mengubur, disarankan untuk menyucikan diri terlebih dahulu. 

Jika beragama Islam, wudu dan memakai wewangian misalnya, membawanya pun dengan cara diemban (digendong menyambing dipinggang).

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Imlek di Singkawang, Perpaduan Budaya dalam Tahun Baru China 2575

BACA JUGA:Sarat Makna, Sejarah 5 Masjid Terindah di Dunia Bikin Merinding!

Di atas kuburan, ari-ari kemudian diberi pagar dari bambu atau dengan tumpukan genteng atau keranjang. 

Lalu diberi penerangan selama 35 hari, jika si jabang bayi berjenis kelamin perempuan, maka letak kuburan itu ada di sebelah kiri pintu utama rumah. 

Jika si jabang bayi berjenis kelamin laki-laki, kuburan ari-ari berada di sebelah kanan pintu utama rumah.

Lantas jika ada pertanyaan, kenapa harus seperti itu? Kenapa harus diberi penerangan? Bukankah sudah cukup dengan dikubur saja? 

BACA JUGA:Ini Perbedaan Perayaan Imlek 2575 Di Indonesia Dan Di Tiongkok

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan