Kinerja Semakin Solid, Total Aset PT Bank IBK Indonesia Tbk Tumbuh Pesat, Ini Rinciannya!

PT Bank IBK Indonesia Tbk menggelar RUPSLB di Jakarta, 13 Februari 2024 antara lain setujui Oh In Taek sebagai Direktur Utama dan rencana aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue) ke VI melalui penerbitan saham --PT Bank IBK Indonesia Tbk

 

Seiring dengan peningkatan kinerja ini, PT Bank IBK Indonesia Tbk juga terpilih menjadi Bank terbaik pendukung Usaha Kecil Menengah atau UKM versi Majalah INFOBANK dan Peluang. 

“Prestasi dan pertumbuhan ini didorong oleh strategi manajemen yang efektif dan kebijakan yang tepat dalam menghadapi dinamika pasar,” tutur Lee. 

Terlebih, PT Bank IBK Indonesia Tbk juga sukses mempertahankan daya saingnya dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. 

“Dalam menghadapi berbagai tantangan ke depannya, kami akan terus mengedepankan fundamental yang solid untuk menghadapi perekonomian di tahun 2024,” tukasnya.

 

Sementara itu, di antara beberapa keputusan penting RUPSLB PT Bank IBK Indonesia Tbk antara lain menyetujui pengunduran diri Cha Jae Young dari jabatannya selaku Direktur Utama Perseroan.

Kemudian RUPSLB ini memutuskan untuk mengangkat Oh In Taek sebagai Direktur Utama Perseroan. 

Dengan demikian susunan Direksi Perseroan sebagai berikut: 

  • Direktur Utama : Oh In Taek 
  • Direktur : Lee Dae Sung 
  • Direktur : Edwin Rudianto 
  • Direktur : Maria Cortilia Vera Afianti 
  • Direktur Kepatuhan : Alexander Frans Rori 

 

Adapun proses penilaian kemampuan dan kepatutan Oh In Taek telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Desember 2023.

Selanjutnya, untuk susunan Dewan Komisaris Perseroan tidak mengalami perubahan yakni: 

  • Komisaris Utama Independen  : Taufik Hakim 
  • Komisaris          : Kang HO Chang 
  • Komisaris/Komisaris Independen  : Damal Bayu Utama 
  • Komisaris/Komisaris Independen  : Joni Swastanto 

Tak hanya menyetujui perubahan susunan pengurus dalam RUPSLB, PT Bank IBK Indonesia Tbk juga telah menyetujui rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Right Issue VI. 

 

Dalam RUPSLB pemegang saham telah menyetujui rencana Right Issue VI melalui penerbitan saham sebanyak-banyaknya 11.706.543.991 lembar dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan