Penghitungan Suara Sudah Dimulai, Apa Sih yang Dimaksud Real Count, Quick Count, dan Exit Poll?
Penghitungan suara ada yang menggunakan real count, quick count, exit poll. Bedanya ini.-katadata-
Quick count adalah hasil penghitungan yang ada di TPS. Surveyor akan menunggu penghitungan di TPS selesai dan melaporkan hasilnya ke sistem yang telah dibangun oleh lembaga survei.
"Jadi quick count itu adalah hitungan real di TPS, bukan hitungan asumsi. Hanya saja quick count tidak dilakukan di 100 persen TPS," ujar Dedi.
Aturan tersebut termaktub dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Pada pasal 449 ayat 5 dijelaskan pengumuman prakiraan penghitungan cepat Pemilu hanya boleh dilakukan paling cepat 2 jam setelah pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat.
BACA JUGA:Bantu Lansia Mencoblos dan Akses Jalan Tertutup, Babinsa Koptu Supandi Panggul Logistik Pemilu
2. Real count
Real count merupakan hasil Pemilu yang resmi dirilis oleh KPU yang berdasarkan jadwal penyelenggaraan yang dirilis KPU, proses rekapitulasinya dilakukan pada 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Dengan demikian, seluruh masyarakat Indonesia baru bisa mengetahui hasil pemenang pemilu usai proses rekapitulasi tersebut selesai, yakni pada penghujung Maret.
3. Exit poll
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024, Babinsa Kawal Logistik Pemilu Daerah Terpencil
Sementara itu, exit poll mengumpulkan data dengan mewawancarai pemilih yang baru saja keluar dari bilik suara. Surveyor akan memilih dua responden secara acak untuk diwawancarai.
"Exit poll itu sebetulnya adalah wawancara instan terhadap pemilik yang baru selesai dari TPS pertanyaannya tentu beragam. Biasanya kami acak misalnya berdasarkan jam keluar dari TPS, misalnya untuk responden pertama untuk melakukan wawancara di jam 10 pagi lalu kemudian pada jam 11 siang," jelas Dedi.
Pertanyaan yang diajukan surveyor dalam exit poll biasanya berjumlah belasan hingga dua puluh pertanyaan.
Beberapa pertanyaan yang umumnya ditanyakan adalah responden memilih siapa, kapan pilihan itu mulai dia pikirkan, apakah kampanye mempengaruhi pilihannya atau tidak, apakah pilihan itu betul-betul pilihan pribadi atau mungkin karena mengikuti tokoh setempat atau politisi.