https://palpres.bacakoran.co/

Tantangan Pemilih Pemula: Eksplorasi Peran Media Sosial Sebagai Edukasi Politik

Pemilih pemula pada Pemilu 2024 biasanya diperoleh dari media sosial sehingga menjadi tantangan bagi generasi muda saat ini--Sumber: KPU

BACA JUGA:Melahirkan Normal Setelah Caesar, Emang bisa?. Ayo Cek Disini

Berdasarkan data dari Kominfo, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022 menembus angka 204,7 juta orang.

Media sosial dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat khususnya para pemilih pemula mengenai edukasi tentang pemilu.

Edukasi yang didapat oleh pemilih pemula melalui media sosial berupa kampanye dan ajakan untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Menurut Teori Uses and Gratification yang diperkenalkan oleh Herbert Blumer & Elihu Katz, mengatakan bahwa pengguna media memiliki peran untuk memilah dan penggunaan media tersebut.

BACA JUGA:Sakit Maag Menyerang, Atasi Cara Ampuh Ini

Teori Uses and Gratification mengasumsikan bahwa pengguna media memiliki hak untuk  memilih media mana yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi.

Dalam hal ini, para pemilih pemula mempunyai hak untuk memilih media mana yang akan mereka gunakan untuk mendapat informasi mengenai pemilu.

Apakah facebook, instagram, tiktok, maupun media manapun yang mereka anggap paling akurat.

Bentuk edukasi politik yang bisa kita lihat adalah dari akun resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di instagram, tiktok, facebook, dan website resminya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Rakerda Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumsel

Kontennya berisi tentang ajakan untuk berpartisipasi dalam pemilu 2024 dan memberikan informasi-informasi lain terkait pemilu.

Edukasi politik virtual bisa menjadi wadah untuk mengembangkan literasi digital warga negara.

Menurut saya, para pemilih pemula harus dapat memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai edukasi politik agar mereka dapat memanfaatkan hak pilihnya supaya bisa merubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik.

Namun, kita juga harus cermat dan bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak tertipu oleh berita bohong/berita hoaks yang akan memicu perpecahan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan