BPKP Sumsel Apresiasi Angka Stunting dan Kemiskinan Pagaralam Terendah di Sumsel
Pj Wako menerima audiensi dari BPKP Sumsel.-Humas Protokol Pagaralam-
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Srikandi Resmikan Program Kampung Anti Stunting
Mengatasi permasalahan stunting di Kota Pagaralam Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pagaralam tengah gencar melakukan sosialisasi penurunan angka stunting di Kota Pagaralam
“Untuk mengatasi permasalahan stunting ini, kita telah membentuk tim percepatan penurunan stunting, mulai dari tingkat Kota hingga Kelurahan, ada pula tim pendampingan mulai dari tingkat Kelurahan,” ujar Minarni.
Mengenai sosialisasi permasalahan stunting sendiri, dikatakan Minarni, hingga sekarang ini masih terus berjalan.
Sedangkan untuk pendampingan bila ada yang stunting, dimintakan kepada para kader pendamping jangan sampai lengah.
BACA JUGA:Generasi Sehat, Masa Depan Unggul: Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Dikukuhkan di Empat Lawang
“Pengentasan masalah stunting lebih kepada kerja tim, kami pun lebih kependekatan ke orangtua dan masyarakat, untuk tidak menganggap sepele masalah stunting ini, karena stunting itu bukan semata-mata dari faktor keturunan,” jelasnya.
Sementara untuk angka kemiskinan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Sumsel menempati posisi ke-10 sebagai daerah termiskin di Indonesia.
Meski begitu, khusus Kota Pagaralam menjadi salah satu kota terendah tingkat angka kemiskinan, dibanding Kabupaten/Kota lain di Sumsel.*