Dapat Gelar Ningrat dari Raja Surakarta, Pj Wako Bergelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT)

Pj Walikota Pagaralam dan istri mendapat gelar ningrat dari Raja Surakarta, (SISKS) Pakoe Boewono XIII. -Humas Protokol Pagaralam-

Tarian ini hanya dipertunjukkan sekali dalam setahun, saat kenaikan tahta Raja atau peringatan kenaikan tahta.

BACA JUGA:Mengenal Palang Pintu Adat Pernikahan, Tradisi Budaya Asli Indonesia

Bedhaya Ketawang hanya boleh dipentaskan di Kraton Surakarta dan dilakukan oleh sembilan penari gadis remaja yang belum menikah atau masih perawan. 

Tingalan dalem jumenengan adalah peringatan kenaikan tahta raja. 

Dalam bahasa Jawa, tingalan berarti peringatan, dalem bermakna panggilan kehormatan untuk raja Jawa, dan jumenengan yang berasal dari kata jumeneng dapat diartikan bertahta.

Adapun peringatan Tingalan Dalem Jumenengan merupakan adat sakral yang telah berlangsung secara turun temurun.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Dianugerahi Gelar Adat Pangeran Batuah Seketi, Ternyata Ini Maknanya

Upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan ini harus dilakukan oleh empat kerajaan keturunan Mataram Islam, yaitu Kasunanan Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta), Pura Mangkunegaran di Surakarta, dan Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan