Kelurahan Gunung Gajah Lahat Zero Kasus Stunting, Ini Pesan Lurah Kepada Kader

Reporter: Bernat |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Selasa , 05 Mar 2024 - 22:21

Camat Kota Lahat, Isna Abidarda BA didampingi Lurah Gunung Gajah, Nur Aprilia SPdi MM menyematkan tanda peserta, Selasa 5 Februari 2024-Foto:Bernat Albar-palpres

Tapi, dengan asupan gizi berimbang, nutrisi dengan protein tinggi seperti pemberian telur, ikan, serta sayur dan buah-buahan.

"Nah, pada 2024 merupakan tahun terakhir untuk menuntaskan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kelurahan Gunung Gajah," paparnya.

Isna Abidarda menjelaskan, menjadi tanggung jawab besar terhadap tumbuh kembang, untuk itulah, para kader posyandu dan TP PKK Gunung Gajah untuk kerjasamanya. Untuk lebih aktif lagi mendata, mengetahui keluarga beresiko stunting.

"Kita dituntut berinovasi membuat makanan terhadap anak yang terkena stunting. Dengan berbahan baku alami sebagai tambahan makanan," ulas dirinya.

Pemahaman, tanda-tanda dan ciri-ciri bagaimana menekan angka stunting di Kabupaten Lahat. Oleh karena itu, komponen yang ada untuk berkolaborasi, tidak akan tuntas dengan dinas kesehatan saja.

"Termasuk juga, tokoh agama, masyarakat dan ibu-menjadi tanggung jawab bersama, didalam menyampaikan sosialisasi, tidak cukup oleh tenaga penyuluh semata melainkan peran serta RT/RW," tukas dirinya. *

kelurahan gunung gajah lahat zero kasus stunting, ini pesan lurah kepada kader                            palembang, koranpalpres.com - lurah gunung gajah, nur aprilia spdi mm menuturkan, khususnya seputaran wilayah gunung gajah, untuk penanganan kasus stunting dinyatakan zero. 
"sangat mengapresiasi dan kedepan lebih semangat dan giat, jangan sampai kita terlena dan lengah sedikit demi kemajuan bersama," sebut dirinya, selasa 5 februari 2024.
stunting ini tidak hanya di tingkat desa, sambungnya, namun, di kelurahan dan kecamatan bahkan sudah menjadi perhatian seluruh indonesia.
"pada 2025, akan kita mengadakan tambahan makanan bergizi bagi balita, terutama kader posyandu balita setiap bulan selalu aktif datang ke kelurahan pemberian makanan, dan menimbang buah hatinya," ucapnya.
baca juga:peringati hari gizi nasional, pertamina dukung pencegahan stunting di palembang
termasuk juga, masih kata dia, peran serta rukun tetangga (rt) maupun rukun warga (rw). terus ikut berpartisipasi terlibat mengawasi warganya.
"belajar sama-sama semoga bermanfaat dan kedepannya meningkatkan lagi, supaya penanganan stunting di sini benar-benar hilang dan generasi penerus tumbuh dengan sangat baik," harap nur aprilia.
sementara itu, camat kota lahat, isna abidarda ba menuturkan, pencegahan dan penanganan stunting pada anak dan balita di tahun 2024 ini harus berada diangka 14 persen.
melalui kegiatan ini bisa memahami pengetahuan terkait hal itu.
baca juga:menko pmk puji enos, angka kemiskinan ekstrem mencapai 0,66% dan penurunan stunting di atas rata-rata nasional
"adanya kegiatan di pkk menjadi perhatian khusus, baik anak maupun keluarga beresiko stunting. disinilah letak tugas dari kader posyandu anak dan remaja mengetahuinya," imbaunya.
bukan hanya menangani anak yang stunting, tambahnya, melainkan anak remaja yang nantinya menjadi calon pengantin, ibu hamil yang beresiko stunting.
"kader harus tahu dan paham langkah-langkahnya, apalagi bagi balita terindikasi stunting dan tidak ditangani selama 2 tahun, maka menjadi momok menakutkan," sebut dia.
penyakit ini tidak bisa disembuhkan apalagi dengan obat.
baca juga:bukan balita dan ibu hamil, pemdes lubuk lungkang lahat sasar siswa paud dan sd cegah stunting, ini buktinya
tapi, dengan asupan gizi berimbang, nutrisi dengan protein tinggi seperti pemberian telur, ikan, serta sayur dan buah-buahan.
"nah, pada 2024 merupakan tahun terakhir untuk menuntaskan angka stunting di indonesia, khususnya di kelurahan gunung gajah," paparnya.
isna abidarda menjelaskan, menjadi tanggung jawab besar terhadap tumbuh kembang, untuk itulah, para kader posyandu dan tp pkk gunung gajah untuk kerjasamanya. untuk lebih aktif lagi mendata, mengetahui keluarga beresiko stunting.
"kita dituntut berinovasi membuat makanan terhadap anak yang terkena stunting. dengan berbahan baku alami sebagai tambahan makanan," ulas dirinya.
baca juga:bukan makanan bergizi atau susu formula, tapi ini upaya pemdes lubuk lungkang lahat perangi stunting
pemahaman, tanda-tanda dan ciri-ciri bagaimana menekan angka stunting di kabupaten lahat. oleh karena itu, komponen yang ada untuk berkolaborasi, tidak akan tuntas dengan dinas kesehatan saja.
"termasuk juga, tokoh agama, masyarakat dan ibu-menjadi tanggung jawab bersama, didalam menyampaikan sosialisasi, tidak cukup oleh tenaga penyuluh semata melainkan peran serta rt/rw," tukas dirinya. *

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Ekspres 7 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan