Perkuat Mutu Pendidikan, Rektor UBD Sunda Ariana: Banyak Jurusan Tapi Kok Malah?

Reporter: Dian Cahyani Fitri |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Selasa , 31 Oct 2023 - 09:55

Prof Dr Sunda Ariana, M.Pd, MM, Rektor Universitas Bina Darma (UBD) Palembang-Foto:Dian Cahyani Fitri/-palpres

“Awalnya saat saya mengajukan diri keluar dari Komatsu tidak diterima, namun karena berbagai pertimbangan kurang lebih setahun bekerja saya melanjutkan kuliah Kembali,” bebernya.

Tahun 1992, Sunda akhirnya merampungkan S1 IKIP Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

”Selesai S1 saya masih belum mau pulang ke Palembang, padahal saat itu ayah saya sudah meminta saya untuk bergabung di UBD, namun karena saya masih ingin independent saya kembali mencari kerja di Jakarta,” ungkapnya.

Pada saat itu lanjutnya, Tahun 1992 – 1994 ia bekerja menjadi Staf Marketing di Le-Crystal Hotel, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yakni apartemen dua tower yang sekarang berada di kawasan Pondok Indah.

Namun tidak lama, kurang lebih tiga bulan Sunda memutuskan untuk resign dari Perusahaan tersebut, selain karena mendapati kejadian yang tak mengenakkan.

“Namanya dinamika dalam dunia pekerjaan ya ada saja yang akhirnya membuat kita untuk Kembali ke prinsip, tidak lama saya memutuskan untuk resign,” akunya.

Pada Tahun 1994 – 1995 ia kembali bekerja sebagai Marketing Manager PT Rukun Hidup Baru.

Kegigihannya inilah yang menghantarkan Sunda menjadi pribadi yang independent dan ulet.

Walaupun orangtuanya berada, namun tidak membuatnya menjadi arogan, ia tetap berusaha dengan prinsipnya.

Setelah itu pada Tahun 1995 ia berkomitmen untuk bergabung dengan Universitas Bina Darma sampai sekarang.

“Karena keinginan sendiri dan berpikir untuk membantu ayahnya dalam membangun manusia melalui perguruan tinggi yang saat ini ia pimpin yaitu UBD.

“Saya berjanji kepada beliau untuk menjaga marwah universitas dan sumbangsi dengan memberikan mutu pendidikan kepada masyarakat Kota Palembang,” ungkapnya.

perkuat mutu pendidikan, rektor ubd sunda ariana: banyak jurusan tapi kok malah?                            palembang – memimpin sebuah perguruan tinggi (pt) selain memiliki ilmu yang mumpuni, juga harus cerdas dalam menyusun strategi.
hal ini pulalah yang diterapkan prof dr sunda ariana, m.pd, mm, rektor universitas bina darma (ubd) palembang.
saat ini, menjabat sebagai rektor di pt swasta ternama tak membuatnya kehabisan ide untuk membentuk karakter manusia dari bangku kuliah. 
sunda menjelaskan, ubd terdiri dari program diploma, program sarjana, dan program pascasarjana yang diarahkan kepada pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
baca juga:bangun karir dari bawah, rektor ubd sunda ariana warisi sifat sang ayah, ulet dan miliki kebiasaan tak biasa
saat ini ubd memiliki 7 fakultas dan 19 program studi (prodi) untuk jenjang strata satu (s1) dan diploma iii (d3).
sedangkan untuk program pascasarjana (s2) ubd telah memiliki magister manajemen dan magister teknik informatika. 
dengan jumlah yang ada lanjut, lulusan program pasca sarjana doktor, program studi manajemen pendidikan di universitas negeri jakarta (unj) 2010 ini ubd lebih memperkuat mutu pendidikan.
“untuk apa banyak prodi dan jurusan tapi kok malah mutunya tidak ada peningkatan, makanya kita harus memperkuat mutu kualitas bukan kuantitas,” ujarnya.
baca juga:hadiri upacara sumpah pemuda, ini pesan kasdim 0405/lahat untuk pemuda
banyak pt berlomba-lomba untuk menerima jumlah mahasiswa, namun tidak mementingkan mutu, knowledge atau ilmu pengetahuan mahasiswa.
“itu jadi beban kita setelah para alumni sebuah pt selesai, output yang mereka terima itu apa, jadi harus jelas dulu visi misinya,” katanya.
berangkat dari sebuat cita-cita inilah, sunda berharap jumlah prodi dan jurusan yang ada bisa membawa lulusan ubd tidak hanya dikenal di kancah nasional namun internasional.
“kita sedang menjajaki beberapa kerja sama, yang tak lain adalah untuk peningkatan mutu pendidikan, jangan sampai lulusan ubd tidak ‘dipakai’ ilmunya,” jelasnya.
baca juga:ini dia potret dandim 0405/lahat dari masa ke masa, 5 diantaranya berpangkat jenderal, siapa saja?
sunda sebelum berkecimpung membantu ayahnya di ubd merupakan sosok wanita pekerja keras.
ia juga tak mengandalkan ayahnya, meski dahulunya almarhum prof ir h bochari rachman, m.sc sebagai rektor ubd. 
wanita kelahiran bogor, 31 juli 1968 ini bahkan tidak langsung menggantikan sang ayah menjadi rektor, ia bahkan membangun karir dari bawah.
terlahir dari keluarga berada, tak membuatnya besar kepala bahkan ia sosok wanita yang gigih dalam mengejar cita-cita dan memiliki prinsip yang kuat.
baca juga:seluruh pj kepala daerah kumpul di istana merdeka simak 7 arahan sakti presiden jokowi
sunda menceritakan saat ia menempuh pendidikan strata satu (s1) di ikip jakarta, program studi pendidikan bahasa inggris.
ia ingat betul, belum selesai kuliah, sunda kerja part time saat masih menjadi mahasiswa. 
tak tanggung-tanggung ia diterima di komatsu indonesia, perusahaan multinasional asal jepang yang bergerak di bidang properti.
“kebetulan saya bekerja sebagai sekretaris direktur produksi di pt komatsu indonesia pada tahun 1990-1992, karena saat itu mata kuliah habis saya coba-coba kerja,” ujarnya.
baca juga:aplikasi bocil keling diresmikan, phe jambi merang ini fungsi dan manfaatnya
perempuan yang mengenakan kerudung ini mengingat saat melamar kerja ada kejadian unik.
perusahaan mewajibkan pelamar untuk tes darah sebagai syarat seleksi, namun saat tes mendadak ia pingsan.
”itu kejadian lucu dan tidak pernah saya lupakan, setelah itu saya pesimis tidak mungkin saya lolos dalam pekerjaan tersebut, eh ternyata malah lolos dan saya diterima di perusahaan yang saat ini sudah menjadi hotel di kawasan pondok indah jakarta,” kenangnya.
namun belum genap satu tahun, orangtua sunda memintanya untuk selesaikan s1.
baca juga:bps catat ipm di pali naik, ternyata ini rahasia sinergi pemerintah daerah
“awalnya saat saya mengajukan diri keluar dari komatsu tidak diterima, namun karena berbagai pertimbangan kurang lebih setahun bekerja saya melanjutkan kuliah kembali,” bebernya.
tahun 1992, sunda akhirnya merampungkan s1 ikip jakarta, program studi pendidikan bahasa inggris.
”selesai s1 saya masih belum mau pulang ke palembang, padahal saat itu ayah saya sudah meminta saya untuk bergabung di ubd, namun karena saya masih ingin independent saya kembali mencari kerja di jakarta,” ungkapnya.
pada saat itu lanjutnya, tahun 1992 – 1994 ia bekerja menjadi staf marketing di le-crystal hotel, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yakni apartemen dua tower yang sekarang berada di kawasan pondok indah.
baca juga:blusukan tinjau jalan angkut batu bara, pemkab - dprd muba beri rekomendasi ini 
namun tidak lama, kurang lebih tiga bulan sunda memutuskan untuk resign dari perusahaan tersebut, selain karena mendapati kejadian yang tak mengenakkan.
“namanya dinamika dalam dunia pekerjaan ya ada saja yang akhirnya membuat kita untuk kembali ke prinsip, tidak lama saya memutuskan untuk resign,” akunya.
pada tahun 1994 – 1995 ia kembali bekerja sebagai marketing manager pt rukun hidup baru.
kegigihannya inilah yang menghantarkan sunda menjadi pribadi yang independent dan ulet.
baca juga:gelar upacara hari sumpah pemuda 2023, ini pesan kapolres muara enim
walaupun orangtuanya berada, namun tidak membuatnya menjadi arogan, ia tetap berusaha dengan prinsipnya.
setelah itu pada tahun 1995 ia berkomitmen untuk bergabung dengan universitas bina darma sampai sekarang.
“karena keinginan sendiri dan berpikir untuk membantu ayahnya dalam membangun manusia melalui perguruan tinggi yang saat ini ia pimpin yaitu ubd.
“saya berjanji kepada beliau untuk menjaga marwah universitas dan sumbangsi dengan memberikan mutu pendidikan kepada masyarakat kota palembang,” ungkapnya.
baca juga:674 personel polrestabes palembang kawal aksi solidaritas untuk palestina di bundaran air mancur 
sunda dikenal pribadi yang memiliki kegigihan dan ulet, bannyak karya tulisnya yang ia tuangkan untuk berbagi ilmu.
kemudian berbagai seminar baik nasional maupun iternasional ia ikuti dan aktif dalam sejumlah organisasi hingga saat ini.
karena kegigihannya ini, ia diganjar beberapa penghargaan, yakni pada tahun 1987 – 1988 penghargaan wakil sumatera selatan pada pertukaran pemuda indonesia-canada di fort francess, ontario.
kemudian pada tahun 2021 merima penghargaan mata lokal award 2021 dengan tema ” break the limit with possitive energy”.
baca juga:aksi solidaritas, ribuan warga palembang padati bundaran air mancur demi bela palestina
namun dengan berbagai penghargaan dan pendidikan tinggi yang ia tempuh tidak menjadikannya tinggi hati, bahkan sunda dikenal sebagai perempuan yang rendah hari, ramah dan supel. *
profil
nama : prof. dr. sunda ariana, m.pd., m.m.
tempat dan tanggal lahir : bogor, 31 juli  1968
nik         : 1671047107680001
jenis kelamin : perempuan
agama : islam
nama ayah : prof. ir. h. bochari rachman, m.sc.
nama ibu         : hj. farida 
nama suami : handi belamande
nama anak : 1. bosya  perdana
           2. putri dwi attala
pekerjaan         : 1. rektor universitas bina darma
             2.direktur utama pt gas
hobi         : membaca, traveling, berkebun
no. telp/fax. kantor : telp (0711) 515679 fax (0711) 515582, 518001
alamat rumah : jl. tanjung barangan komplek barangan indah no. 3
           kelurahan bukit baru kecamatan ilir barat i palembang
no. hp/telp. rumah : hp (08153578000), telp rumah (0711) 441122
riwayat pendidikan

sekolah dasar  xaverius iv palembang, 1981
sekolah menengah pertama xaverius ii palembang, 1984
sekolah menengah atas xaverius i palembang, 1987
ikip jakarta, program studi pendidikan bahasa inggris 1992
program pascasarjana (s2) program studi bahasa inggris di unsri,  2002
program pasca sarjana doktor, program studi manajemen pendidikan, di unj, 2010.