Pulang Naik Pickup, Siswa SMA di Muratara Jadi Korban Pengeroyokan
SMA Negeri 2 Surulangun Rawas, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel.--Hengki Pransis
MURATARA - Siswa UPT SMA Negeri 2 Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumsel jadi korban pengeroyokan dalam mobil pick up yang viral di medsos.
SMAN 2 Muratara adalah sekolah yang dulunya dikenal warga Muratara SMA Negeri Surulangun Rawas. Korban pengeroyokan viral di media sosial Instagram dan facebook.
Kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (30/10/2023), saat korban pulang sekolah. Di dalam video pelaku dan korban menggunakan pakaian sekolah. Terlihat para pelaku memaksa masuk mobil dan menganiaya anak sekolah di dalamnya.
Para korban merupakan siswa yang berasal dari Desa Pangkalan, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara. Keterangan warga mereka memang setiap berangkat dan pulang sekolah naik mobil pick up, bukan bus sekolah.
BACA JUGA:Gak Main-Main, Penghujung 2023 Honda Beri Garansi 5 Tahun untuk Semua Model Produknya
Mobil pickup tersebut dipasang atap, dengan kursi panjang yang saling berhadapan. Aksi pengeroyokan itu dibenarkan pihak UPT SMA Negeri 2 Surulangun.
"Iya pak benar, mereka (korban,red) siswa di sini semua,"kata security setempat.Security mengungkapkan, pihak sekolah baru mengetahui kejadian tersebut setelah video penganiayaan itu viral di medsos.
"Kami baru dapat informasi pagi inilah, anak-anak itu tidak masuk sekolah semua hari ini, pas kami tanya katanya karena kejadian itu," ungkap security.
Sambungnya, sekarang anak-anak itu (korban,red) semuanya tidak sekolah, mobil yang biasa mengangkut mereka tidak datang, semuanya tidak sekolah.
BACA JUGA:Indosat Bukukan Pendapatan Rp37,4 Triliun Didorong 3 Lini Bisnis Ini!
Sekuriti mengaku tidak mengetahui pasti duduk perkara dan kronologi dari kejadian tersebut. Pihak sekolah juga belum mengambil langkah lebih jauh.
Ia menuturkan, bahwa hanya mengetahui adanya korban pengeroyokan, sedangkan untuk duduk perkara dan kronologi dari kejadian tersebut ia belum tahu pasti.
"Saya belum tahu masalahnya apa. Kepala sekolah kami lagi tidak ada di sekolah, Waka Kesiswaan juga sedang ke Palembang," akunya.
bahkan ia mengetahui kalau kejadian itu viral di media sosial. "iya kejadian itu viral di media sosial hingga kejadian itu heboh hingga saat ini," ungkapnya.