Musim Pancaroba Rentan Timbulkan Penyakit Ini, Lurah Dempo Makmur Kampanyekan 5 Pilar STBM

Kampanyekan 5 pilar STBM Lurah Dempo Makmur, Shizuka Martinsah SP, yang menyoroti pentingnya hidup bersih dan sehat-Foto:Eko Wahyudi-palpres

PAGARALAM – Hari-hari belakangan ini cuaca masih tidak menentu, prakiraan cuaca bahwa saat ini kemarau berakhir belum sepenuhnya terbukti.

Sempat hujan beberapa hari selama Oktober lalu, ternyata tidak menjamin musim hujan mulai.

Beberapa hari belakangan panas terik justru sangat menyengat dan membuat warga gerah baik siang hari maupun malam hari.

Musim ini benar-benar musim pancaroba, yang cirinya seperti saat ini musim kemarau belum habis sementara musim hujan belum sepenuhnya tiba.

BACA JUGA:15 Kampus Pencetak ASN Terbanyak, Tak Disangka UI Lewat, Nomor 1 Justru Kampus yang Menggurita di Indonesia

Pihak terkait di Kota Pagaralam saat ini mengimbau agar rakyat menjaga kesehatannya dengan baik, karena hanya dengan kondisi prima musim pancaroba ini bisa dilewati.

Dalam upaya memperkuat budaya hidup bersih dan sehat serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, UPTD Puskesmas Gunung Dempo berencana untuk mengadakan kampanye.

Kampanyenya tentang 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di setiap kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas.

Inisiatif dari UPTD Puskesmas Gunung Dempo ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan, termasuk Lurah Dempo Makmur, Shizuka Martinsah SP, yang menyoroti pentingnya hidup bersih dan sehat.

BACA JUGA:2024 TPHP Lahat Target Tingkatkan Produksi Pangan, Terutama Untuk Komoditas Tanaman Ini

Menurutnya, kampanye 5 pilar STBM akan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di kelurahan Dempo Makmur.

Untuk menginternalisasi budaya hidup bersih dan sehat sebagai cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit yang berbasis pada lingkungan sekitar.

“Dengan adanya kampanye 5 pilar STBM, nantinya mampu mengedukasi masyarakat khusunya kelurahan Dempo makmur ini untuk membudayakan hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,” ujar Shizuka.

STBM merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi masyarakat melalui pemberdayaan mereka dengan metode yang meliputi penggunaan jamban, cuci tangan dengan sabun, akses ke air bersih, pengelolaan sampah yang baik, dan manajemen limbah yang efisien.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan