Fluktuasi Harga Emas di Pagaralam, Ternyata Ada Kaitannya dengan Hal Ini
Fluktuasi harga emas di Pagaralam, ternyata ada kaitannya dengan hal ini.--palpres.bacakoran.co
PAGARALAM –Fluktuasi harga emas di Pagaralam, ternyata ada kaitannya dengan hal ini.
Meskipun masyarakat di Kota Pagaralam mayoritas bermata pencaharian sebagai petani kopi, namun fluktuasi ekonomi global ternyata turut mempengaruhi perekonomian di Pagaralam.
Salah satunya berpengaruh dengan harga emas murni 24 karat.
Beberapa pekan terakhir harga emas 24 karat di Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami penurunan dari Rp 6 juta menjadi Rp5,8 juta per suku.
BACA JUGA:Sampaikan Aspirasi pada Pemkot Palembang, Masyarakat Swadaya Bentuk Komunitas Peduli Banjir
Sementara kalangan pedagang mendapatkan emas dengan harga mencapai berkisar Rp5,5 juta per suku.
Salah seorang pemilik toko emas di Pagaralam, Partomo (50) membenarkan adanya pengaruh perekonomian global terhadap harga logam mulia itu di Pagaralam.
Dia menjelaskan, turunnya harga logam mulia tersebut bisa jadi disebabkan pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasaran internasional.
“Warga di sini sebagian besar berprofesi sebagai petani kopi, ternak, dan petani sayuran, sehingga ketika harga komoditas andalan itu di pasaran meningkat, seperti biasa permintaan emas perhiasan juga ikut melonjak,” kata dia.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Optimis Kontingen Sumsel Raih Juara PORWIL Sumatera Tahun 2023
Pemilik toko emas ‘Asia’ ini mengatakan, saat harga kopi dan harga beras naik, daya beli warga di Kota Pagaralam dan sekitarnya pasti turut naik.
Daya beli terhadap logam mulia dan emas pun mulai dari seperti kalung, gelang, cincin, dan anting-anting ikut meningkat.
“Khusus di Kota Pagaralam, sejak harga emas perhiasan turun walau sedikit, baik yang membeli maupun menjual kembali perhiasan simpanan, tampaknya seimbang, karena harga berbagai komoditas andalan tersebut juga naik,” cetus dia.
Adalagi hal yang turut membuat emas agak banyak dibeli, sambung Partomo, yakni banyak orang di Pagaralam mau menikahkan anaknya.