Menuju World Class University, Universitas Hindu Negeri Kukuhkan Guru Besar ke-20
Proses pengukuhan mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ini sebagai guru besar bidang Filsafat Ilmu Agama Hindu langsung dilakukan oleh Rektor, I Gusti Ngurah Sudiana.--kemenag.go.id for koranpalpres.com
BALI, KORANPALPRES.COM – Terus berbenah menuju menuju World Class University, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus atau disingkat UHN IGB Sugriwa, Denpasar mengukuhkan guru besar ke-20.
Guru besar ke-20 itu, Ida Bagus Gede Candrawan dikukuhkan sebagai guru besar pada bidang Filsafat Ilmu Agama Hindu.
Proses pengukuhan mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ini sebagai guru besar bidang Filsafat Ilmu Agama Hindu langsung dilakukan oleh Rektor, I Gusti Ngurah Sudiana.
"Selamat kepada Profesor Ida Bagus Gede Candrawan atas pencapaian ini, semoga menjadi pemicu dan pemacu bagi Dosen-dosen lainnya," kata I Gusti Ngurah Sudiana, Jum'at, 12 April 2024.
BACA JUGA:Terbaru Nih! Ini Seragam Sekolah Baru Tahun 2024, Ternyata Ada Baju Adatnya, Simak Disini
Menurut I Gusti Ngurah Sudiana, dengan semakin banyak gelar Profesor dan Doktor di lingkungan civitas akademika UHN, tentu akan memberi nilai tambah untuk kemajuan kampus yang lebih baik.
Beliau mengemukakan bahwa UHN terus berbenah baik dari sisi sarana prasarana, peningkatan kualitas dosen, tenaga kependidikan dan lainnya yang menunjang untuk peningkatan kualitas pendidikan UHN Sugriwa.
Terlebih UHN Sugriwa yang dikenal sebagai kampus kerukunan ini tengah menuju World Class University.
"Mari terus bersama-sama memajukan kampus UHN, karena dengan kebersamaan, saya selaku Rektor meyakini capaian itu dapat diraih, seperti kampus menuju World Class University," tandas I Gusti Ngurah Sudiana.
BACA JUGA:Pembangunan SBSN 2024 Selesai Sebelum Pelantikan Presiden yang Baru, Jika…
Sementara, Ida Bagus Gede Candrawan dalam orasi Ilmiah dengan judul 'Konsepsi Kosmologi Hindu dalam Upaya Pelestarian Air pada Masyarakat Tri Danu' memaparkan bahwa air merupakan sumber kehidupan, dipandang dalam esensinya sebagai subyek, bukan lagi sebagai obyek.
"Alam lingkungan, terutama kawasan air adalah dimensi sosio-spasial yang harus direvitalisasi secara kontinyu, dengan menggunakan ajaran atau idiom agama Hindu – Tri Danu," urai Ida Bagus Gede Candrawan.