Tolak Praktik Politik Uang di Pilkada Serentak 2024! Ini Penjelasan Kapolda Sumsel dan Sejumlah Tokoh
Polda Sumsel bersama forkopimda lainnya dan penyelenggara pemilu untuk aktif menyerukan penolakan praktik politik uang (money politics) dalam proses Pilkada Serentak 2024.--humas polda sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) aktif menyerukan penolakan praktik politik uang (money politics) dalam proses pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi mengingatkan masyarakat untuk menjauhkan diri dari praktik politik uang.
Pasalnya, menurut mantan kapolda Sulawesi Selatan ini, praktik politik uang dapat merusak dan mencederai demokrasi di tanah air.
"Hindari menjadi bagian dari lingkaran politik uang, mari kita jaga pemilu yang bersih dan bermartabat," imbaunya.
BACA JUGA:Ancam Integritas Bangsa, Mahasiswa Universitas Andalas Kecam Politik Uang di Kontestasi Pilkada 2024
BACA JUGA:Tegas! MUI Ogan Ilir Sampaikan Ini Terkait Politik Uang
Dia menegaskan, selain melindungi, melayani hingga mengayomi masyarakat, pihaknya juga melakukan penegakan hukum hingga memastikan Kamtibmas di wilayah hukum Polda Sumsel berjalan aman.
Terlebih dia mengaku pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam menanggulangi hingga meminimalisir permasalahan yang ada di Sumsel.
Sehingga pihaknya mengundang partisipasi para pemangku kepentingan, Penyelenggara Pilkada, Pasangan calon (paslon) peserta pilkada, Partai Politik dan para pendukung masing-masing paslon serta masyarakat umum.
"Kita pastikan bila hal itu dapat terpenuhi, maka Pilkada 2024 akan berjalan sukses," tukasnya.
BACA JUGA:Stop Money Politics! Mahasiswa Universitas Andalas ini Dorong Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula
BACA JUGA:Masa Kampanye, Cawagub Riezky Aprilia Ajak Stop Money Politics, Adu Konsep dan Program!
Ketua Bawaslu Sumsel
Sementara Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel, Kurniawan menuturkan, memang saat ini situasi Pilkada dalam kondisi yang sangat kondusif.
"Hanya saja pengawasan tetap kita perketat, untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan, terutama menjelang hari pencoblosan," akunya.