Diduga Depresi Gara-gara Cekcok Mulut Dengan Suami, Seorang IRT di Palembang Nekat Gantung Diri
Anggota Polsek Kertapati melakukan olah TKP di lokasi IRT mengakhiri hidupnya dengan gantung diri yang diduga depresi usai terjadi cekcok mulut dengan sang suami.--Kurniawan
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Diduga depresi usai terjadi cekcok mulut dengan sang suami, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Palembang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Korban diketahui bernama Selvi Wulandari (37) ditemukan tidak bernyawa dengan posisi gantung diri di depan teras rumahnya dengan menggunakan tali yang digunakan untuk menjemur pakaian, Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 03.00 WIB.
Hal ini pun membuat geger warga yang ada di Jalan Ki Merogan, Lorong Purba, Kecamatan Kertapati Palembang atas peristiwa tersebut.
"Benar adanya penemuan mayat berjenis kelamin Wanita yang ditemukan tidak bernyawa dalam posisi tergantung di teras rumahnya," ujar Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan.
BACA JUGA:Nah Lho! Kos Kosan di Ogan Ilir Bebas Tidak Terkontrol Dikeluhkan Warga, Polisi Turun Tangan
Setelah mendapatkan informasi tersebut, anggotanya Bersama Inafis Polrestabes Palembang mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Akan tetapi, kata Kapolsek Kertapati, mayat korban telah dibawa oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Mohammad Husein (RSMH) Palembang.
Menurutnya bahwa dari hasil olah TKP mayat dalam keadaan terikat lehernya dengan tali jemuran. "Dari keterangan pihak keluarga, diduga korban meninggal karena depresi sering ribut mulut dengan suaminya," jelasnya.
Lanjutnya, berdasarkan keterangan dari saksi anak korban mengutarakan bahwa sekira pukul 02.30 WIB, saksi mendengar korban dan suami sedang ribut mulut. Mendengar keributan suami istri tersebut, saksi langsung masuk kedalam kamar.
BACA JUGA:IRT di OKU Nyambi jadi Kurir Narkoba, Polisi Ciduk Pelaku Saat Transaksi di Tepi Jalan
"Namun saat saksi hendak keluar dari kamarnya, sekira pukul 03.00 WIB melihat pintu rumah bagian depan terbuka," akunya.
Olehnya keluar mengecek lalu terkejut melihat korban (ibu) sudah dalam posisi tergantung di depan teras rumah.