Polda Sumsel Melaksanakan CAT Psikologi, Kabag Psikologi Biro SDM: Ini Bagian Dari Seleksi Bintara Polri
Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sumsel, AKBP Suparyono, M.Psi menerangkan, bahwa Polda Sumsel melaksanakan CAT Psikologi sebagai bagian dari seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2024.--Kurniawan
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Polda Sumsel melaksanakan Computer Assisted Test (CAT) Psikologi sebagai bagian dari seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran (TA) 2024.
Kegiatan ini diadakan di Ruang Ujian Lantai 3 Gedung Mapolda Sumsel dan melibatkan berbagai pihak dari internal kepolisian hingga akademisi, Senin 13 Mei 2024.
Karo SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, S.I.K., M.Si menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam proses seleksi ini.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seleksi ini berjalan dengan objektif dan bebas dari kecurangan. Setiap calon Bintara diuji berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka untuk menjadi anggota Polri,” ujarnya.
BACA JUGA:Polda Sumsel Melaksanakan Giat Rapat Pimpinan, Jenderal Bintang Dua Memimpinnya
BACA JUGA:Personel Bidhumas Polda Sumsel Ngobrol Santai Bersama Kabid Humas, Berikut Penampakannya
Dalam pelaksanaan CAT Psikologi ini, para peserta diuji melalui berbagai aspek psikologis yang penting untuk tugas kepolisian.
Tes ini meliputi kemampuan kognitif, kepribadian, dan aspek psikologis lainnya yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab seorang Bintara Polri.
Kegiatan ini juga melibatkan para teknisi dari UIN Raden Fatah Jakabaring dan Universitas Bina Darma Palembang untuk memastikan bahwa sistem CAT berjalan lancar tanpa hambatan teknis.
Kolaborasi dengan institusi akademik ini menunjukkan komitmen Polda Sumsel untuk menjaga standar tinggi dalam proses seleksi.
BACA JUGA:Persiapan Sertifikasi E-Learning, Personel Bidhumas Polda Sumsel Mengikuti Zoom Meeting
BACA JUGA:CAT Psikologi Penerimaan Bintara Polri, Karo SDM: Seleksi Ketat Menuju Masa Depan Berprestasi
Sementara itu, Kabidkum Polda Sumsel, Kombes Pol Tulus Sinaga, S.I.K., M.H menyampaikan bahwa semua proses seleksi ini diawasi secara ketat untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.
“Setiap tahapan seleksi diawasi dengan ketat oleh panitia dan teknisi untuk memastikan tidak ada pelanggaran atau kecurangan yang terjadi,” katanya.