Seorang Bocah Terseret Arus Derasnya Banjir Bandang Kedua di Baturaja OKU dan Meninggal Dunia

BATURAJA, KORANPALPRES.COM - Musibah banjir bandang yang terjadi di Kabupaten OKU Baturaja tak hanya menghancurkan rumah rumah warga, jalan dan jembatan saja, namun banjir kedua ini menelan korban meninggal dunia.

Mirisnya, korban yang meninggal dunia yang hanyut terbawa arus deras tersebut seorang anak-anak yang masih berumur tujuh tahun.

Korban ditemukan meninggal dunia usai terseret arus sungai akibat banjir bandang luapan Sungai Ogan yang terjadi di OKU.

Sebuah mobil mini bus ELF yang mengangkut tujuh orang penumpang terseret derasnya arus banjir bandang di Desa Batang hari, kecamatan semidang aji, kabupaten OKU. Kamis, 23 Mei 2024 dini hari.

BACA JUGA:Gercep Bantu Korban Banjir, PT Semen Baturaja Salurkan Bantuan Berupa Sembako

BACA JUGA:Banjir Bandang di OKU Membawa Kabar Buruk, 2 Tim Rescue Basarnas Cari Orang Hilang Terbawa Arus

Dari informasi yang dirangkum menyebutkan, pada saat Banjir bandang melanda jalan penghubung masyarakat antar provinsi kawasan tersebut, terdapat dua mobil yang terseret arus sungai.

Yakni Dump truk warna kuning dengan nomor polisi BH 8065 RU bernumnpang dua orang termasuk sopir dan kendaraan Mobil Eggkel elf yang belum diketahui nomor polisi ini mengangkut 7 orang penumpang.

“2 orang penumpang minibus ELF selamat dan 5 (lima) orang belum diketahui keberadaannya,” ungkap Semidang Aji Ipda Hartomi melalui Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon.

Penumpang yang selamat yaitu pengemudi dump truk Ranto Pardede warga Desa Baru Manis Rejang Lebong, Bengkulu dan Iwan Bin Juair (kernet) warga Desa F Trikoyo, Tugu Mulyo, Lubuk Linggau.

BACA JUGA:Detik-detik Banjir Bandang di Baturaja Hantam Dua Jembatan Hingga Putus, Warga Terancam Terisolir

BACA JUGA:Keluarga Besar IKL Medan Salurkan Donasi Untuk Korban Banjir di Lima Kaum Tanah Datar

Sementara, penumpang minibus ELF yang selamat yakni Sukurman (60), warga, Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Sedangkan yang masih dilakukan pencarian yakni Hartati (60), warga, Bukit Kemuning, Lampung Utara dan Hajipa (7) warga, Bukit Kemuning, Lampung Utara.