Kini Koptan Tak Risau Lagi, Pemdes Jagabaya Lahat Salurkan 160 Karung Bibit Jagung Hibrida, Ini Penampakannya

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Hingga detik ini kondisi areal sawah panjang yang berada di Kikim Selatan, Timur dan Pseksu menjadi mata pencaharian penduduk dengan bersawah yang terbengkalai, akibat saluran irigasi yang rusak diterjang banjir bandang setahun lalu.

Kini, Pemerintah Desa (Pemdes) Jagabaya, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat mengelontorkan bantuan benih jagung hibrida, yang diperuntukkan bagi 4 kelompok tani (Koptan).

"Ada 160 karung bibit jagung yang nantinya akan ditanam di lahan seluas 55 hektar, sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa walaupun tidak bersawah lagi," ucap Kades, Bambang Heriadi ST, Sabtu 1 Juni 2024.

Dia mengaku, setahun lebih sudah lahan milik warga yang biasa bercocok tanam padi di sawah panjang, tidak dapat lagi digarap sehingga dari mereka areal tersebut ditanami berbagai sayuran ataupun kacang-kacangan.

BACA JUGA:SAH, 37 Kediaman Warga Pulau Beringin Lahat Masuk Program Bedah Rumah

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, 228 KPM Warga Pagarjati Lahat Terima Bantuan 10 kg Beras Bertepatan Lebaran Idul Adha

"Sudah ada yang menggarap dengan menanam jagung manis, kacang panjang ataupun jagung pakan daripada lahan tidak difungsikan sama sekali," imbaunya.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) ini menyebutkan, dari pada masyarakat tidak ada penghasilan, maka, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyalurkan bantuan dimaksud.

"Tinggal masing-masing Koptan membagikan kepada setiap anggota, supaya lahan yang semula semak belukar kini dapat menghasilkan," jelas dirinya.

Dia menuturkan, sejauh ini bukan hanya warga Desa Jagabaya semata tidak bisa menjawat sawah lagi, setidaknya ada 11 desa lainnya di Kecamatan Kikim Timur maupun Pseksu.

BACA JUGA:Kapolres Lahat Bertindak Irup Upacara Hari Lahir Pancasila, Ini Amanat Disampaikan

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Salurkan Kreatifitas Panggung Pelataran Plaza Difungsikan kembali, Ini Kata Pj Bupati Lahat

"Survey ke lapangan sudah dilakukan bahkan membuat proposal untuk memperbaikinya pun telah dikerjakan, tapi dewasa ini belum ada respon positif dari pihak terkait," urainya.

Ia meminta, kedepannya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dapat bertindak cepat, untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak tersebut.