Fakta di Balik Bendungan Karian Senilai Rp2,2 Trilliun, Kini Jadi Waduk Terbesar ke 3 di Indonesia
Bendungan Karian yang menelan dana Rp2,2 trilin saat ini menjadi waduk terbesar ke 3 di Indonesia--yt/ R2 Drone
BANTEN, KORANPALPRES.COM - Keberadaan bendungan Karian yang ada di Lebak Banten memberikan kemudahan dalam mendapatkan sumber air bersih.
Namun siapa sangka, pembangunan waduk terbesar ke 3 di Indonesia ini menyimpan beberapa fakta yang belum banyak diketahui.
Salah satunya bahwa Bendungan Karian sudah dilakukan perencanaan sejak era Presiden Soeharto sekitar tahun 1980an.
Namun hal tersebut menjadi terhambat karena terkendala penggandaan lahan yang ada di Kabupaten Lebak Banten.
BACA JUGA:13 Perguruan Tinggi Jurusan Sosiologi Terbaik di Indonesia Versi Asia University Rankings 2024!
BACA JUGA:5 Rekomendasi Jurusan Kuliah Untuk Anak IPS dan Prospek Kerjanya
Informasinya, pembangunan bendungan Karian Lebak Banten ini menenggelamkan salah satu kampung yang bernama Kampung Susukan.
Selain itu, imbas dari pembangunan ini juga menghilangkan beberapa kampung lain seperti Kampung Cikarawang, Kampung Cikarawang Baru, Kampung Cikarawang Lama dan Kampung Cikarawang Tengah.
Ke 4 kampung tersebut berada di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak dengan jumlah penduduk yang terkena dari gusuran ini mencapai 1.200 jiwa dari 300 kepala keluarga.
Namun demikian, pemerintah tetap akan memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak dari pembangunan yang menyedot dana hingga Rp2,2 triliun tersebut.
BACA JUGA:Ombudsman RI Buka Lowongan Lho Sampai 14 Juli 2024
BACA JUGA:Ada Wayang Kulit Lakon Tumurune Wiji Sejati Malam Ini, Ini Tujuannya
Warga yang tetap bertahan di kawasan bendungan terbesar ke 3 di Indonesia karena belum ada kecocokan terkait dengan nilai jual dari pemerintah.
Saat ini, Bendungan Karian dipergunakan untuk pembangkit listrik tenaga microhydro atau PLTM dengan kapasitas 1,8 MW.