Ikut Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Serentak, Kabupaten Lahat Kecipratan 2 Rezeki Tak Terduga, Kok Bisa?

Reporter: Bernat |

Editor: M Iqbal |

Minggu , 14 Jul 2024 - 10:04

MINUM KOPI | Pj Bupati Lahat Muhammad Farid didampingi Kajari Lahat dan Kadisbun Lahat melakukan minum kopi serentak di Tepian Ayek Lematang.-Bernat/koranpalpres.com-

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Pencatatan Rekor MURI Gerakan Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak Peserta Terbanyak oleh Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu, 13 Juli 2024 berlangsung sukses.

Event ini serentak digelar di 17 Kabupaten dan Kota se-Sumsel serta disiarkan langsung di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Event Pencatatan Rekor MURI Gerakan Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak tersebut merupakan inisiasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Sumsel dan Pemprov Sumsel.

Kegiatan massal ini juga merupakan kelanjutan dari launching Kopi Sumsel oleh KADIN Sumsel dan Pemprov Sumsel pada medio Mei 2024.

Suksesnya Pencatatan Rekor MURI Gerakan Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak Peserta Terbanyak tak lepas dari dukungan 17 Kabupaten dan Kota se-Sumsel.

Termasuk jajaran Pemkab Lahat yang menggandeng Forkopimda, OPD dan beberapa instansi lainnya di Kabupaten Lahat.

Pj Bupati Lahat Muhammad Farid SSTP Msi mengaku sangat mengapresiasi terlaksananya Pencatatan Rekor MURI Gerakan Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak Peserta Terbanyak se-Sumsel.

"Alhamdulillah, target 1.000 orang yang terdiri dari unsur pemerintahan, Forkopimda, Kecamatan, Kelurahan serta masyarakat umum telah ditunaikan dengan sangat baik sekali," tutur Farid.

Dia menambahkan, Kabupaten Lahat yang dikenal dengan sebutan Bumi Seganti Setungguan merupakan daerah penghasil kopi.

Mayoritas mata pencaharian warga masyarakat Kabupaten Lahat sebagai petani kopi.

ikut pecahkan rekor muri minum kopi serentak, kabupaten lahat kecipratan 2 rezeki tak terduga, kok bisa?                            lahat, koranpalpres.com - pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak peserta terbanyak oleh provinsi sumatera selatan (sumsel), sabtu, 13 juli 2024 berlangsung sukses.
event ini serentak digelar di 17 kabupaten dan kota se-sumsel serta disiarkan langsung di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
event pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak tersebut merupakan inisiasi kamar dagang indonesia (kadin) sumsel dan pemprov sumsel.
kegiatan massal ini juga merupakan kelanjutan dari launching kopi sumsel oleh kadin sumsel dan pemprov sumsel pada medio mei 2024.
baca juga:bukan aceh! inilah 5 provinsi penghasil kopi terbesar di indonesia, daerah ini layak jadi juara, bisa tebak?
baca juga:disbun kabupaten lahat terus jaga cita rasa dan kualitas biji kopi, pekebun wajib lakukan ini!
suksesnya pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak peserta terbanyak tak lepas dari dukungan 17 kabupaten dan kota se-sumsel.
termasuk jajaran pemkab lahat yang menggandeng forkopimda, opd dan beberapa instansi lainnya di kabupaten lahat.
pj bupati lahat muhammad farid sstp msi mengaku sangat mengapresiasi terlaksananya pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak peserta terbanyak se-sumsel.
"alhamdulillah, target 1.000 orang yang terdiri dari unsur pemerintahan, forkopimda, kecamatan, kelurahan serta masyarakat umum telah ditunaikan dengan sangat baik sekali," tutur farid.
baca juga:lebih dari rekor muri! kata elen setiadi minum kopi serentak se-sumsel punya makna mendalam
baca juga:ribuan masyarakat cicip kopi sumsel serentak di pinggir sungai musi, pj walikota palembang dukung kopi lokal
dia menambahkan, kabupaten lahat yang dikenal dengan sebutan bumi seganti setungguan merupakan daerah penghasil kopi.
mayoritas mata pencaharian warga masyarakat kabupaten lahat sebagai petani kopi.
farid merinci, saat ini petani kopi lahat membudidayakan banyak jenis kopi antara lain robusta, arabika dan larabika.
"semua petani memproduksi begitu banyak, terlebih lagi harganya yang tengah relatif tinggi hingga membuat petani kian sumringah dan bersemangat," cetusnya.
baca juga:3 provinsi di indonesia penyumbang kopi terbesar dunia, sumatera selatan nomor 1
baca juga:inilah 5 daerah penghasil kopi robusta terbesar di sumatera selatan, salah satunya miliki panorama bak surga 
diketahui, pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak peserta terbanyak untuk di kabupaten lahat dipusatkan di tepian ayek lematang.
lewat pencatatan rekor muri gerakan minum kopi di pinggir sungai serentak peserta terbanyak ini, farid mengakui pihaknya mendapatkan beberapa dampak positif.
"kami sangat termotivasi untuk mensukseskan kegiatan ini karena menyangkut promosi kopi sumsel, khususnya kopi lahat agar semakin mendunia alias go internasional," ujarnya.
dia menyebutkan, saat pencatatan rekor muri untuk di kabupaten lahat menggunakan kopi brand lokal.
baca juga:5 pilihan kopi robusta produksi sumatera selatan, mana yang kamu suka?
baca juga:pagar alam rajanya kopi di sumatera selatan, produksi tembus 60 ribu ton lebih
hal tersebut timpal farid, bertujuan untuk mendukung pelaku usaha mikro kecil menengah (umkm) yang kini tumbuh subur.
"melalui kegiatan ini kita juga mempromosikan wisata tepian ayek lematang dan memasyarakatkan umkm, termasuk kopi yang merupakan bagian dari hasil pertanian di kabupaten lahat," imbuh farid.
masih tutur farid, pemkab lahat berkomitmen dan berpartisipasi aktif mendukung sektor perkebunan khususnya tanaman kopi.
"support penuh dari pemerintah kepada pekebun sangatlah diperlukan, sehingga mulai dari menanam hingga memanennya memenuhi standar, agar mutu sekaligus cita rasa benar-benar terjaga," ulasnya.
baca juga:lagu 'antan delapan' alat tumbuk padi dan kopi berputar dengan kincir air di pagar alam, warisan budaya sumsel
baca juga:5 daerah penghasil kopi terbesar di sumatera selatan, bukan pagaralam juaranya, melainkan...
dia menuturkan, terlebih lagi kopi robusta lahat kini telah didaftarkan direktorat jenderal (ditjen) merek dan indikasi geografis (ig) kementerian hukum dan ham ri.
"ini menandakam kopi yang kita daftarkan tersebut memang sesuai kriteria dan karakteristik daerah penghasil biji kopi," pungkasnya.