Jenis Parfum Klasik dari Bacaan Seorang Penggemar Novel
Le trefle, parfum klasik sejak lebih seabad lalu-le trefle-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Berikut tentang jenis parfum klasik dari bacaan dalam novel In Search of Lost Time, Proust harus mengakui bahwa, meskipun ia bersikeras memisahkan karya dari kepribadian pengarangnya, identitasnya sendiri meninggalkan jejak yang signifikan pada karakter protagonis, yang melalui suaranya cerita tersebut diceritakan.
Kita tidak dapat menangkap karakter Marcel dalam nocvel itu menggunakan parfum justru karena Proust, yang menderita asma, menghindarinya.
Selain itu, Proust memberkahi Marcel dengan penyakit yang sama, sehingga semakin sulit bagi pembaca untuk membedakan antara sang pahlawan dan pengarangnya.
Akan tetapi, kondisi sang protagonis jauh lebih ringan: Marcel, meskipun ia menggunakan semprotan anti-asma yang "jahat" (dalam kata-kata Albertine) selama hubungan mereka, tidak batuk ketika Albertine mendatanginya "dengan basah kuyup oleh parfum."
Vetiver, serta pernis yang digunakan pada kayu, membuatnya merasa murung, tetapi tidak memicu serangan asma. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa Marcel, tidak seperti penulisnya, tidak menghindari parfum, serta produk kebersihan beraroma seperti sabun dan cologne.
Sayangnya, novel tersebut hanya memberikan sedikit petunjuk untuk menentukan apa sebenarnya yang mungkin digunakan oleh sang protagonis.
Namun, Marcel adalah putra ibunya dan cucu neneknya. Ini berarti ia tumbuh dikelilingi oleh aroma parfum yang samar-samar — herba aromatik, lavender, verbena, dan jeruk yang tidak manis — yang mungkin telah membentuk seleranya.
Namun, pengaruh dunia luar tidak dapat dikesampingkan, terutama mengingat keberhasilan sosial Marcel di salon-salon bangsawan dan pesatnya perkembangan kimia parfum pada saat itu.
BACA JUGA:Wangi Segar dengan Budget Terbatas: Ini 6 Parfum Terbaik yang Pas untuk ke Sekolah dan Ngampus
Bagi saya, kebaruan sensasional yang muncul saat Marcel menginjak usia dewasa seolah diciptakan khusus untuknya — Trèfle Incarnat karya LT Piver, dirilis pada tahun 1898. Wewangian ini, yang beraroma seperti padang semanggi berkat kandungan isoamyl salisilat, baru saja disintesis pada saat itu.
Aroma Trèfle Incarnat didominasi oleh kehijauan yang segar namun agak padat dan kaya dengan sedikit aroma bunga, yang paling menonjol adalah mawar transparan dengan rasa manis madu yang terasa (semanggi adalah tanaman madu yang sangat baik).
Seluruh komposisi memiliki nada dasar yang manis dan sedikit seperti susu, yang merupakan ciri khas kehijauan tanaman polong-polongan pertanian (seperti kacang hijau muda) yang memberikan kesan bukan hanya padang rumput berbunga, tetapi padang rumput semanggi.
Trèfle Incarnat akan menjadi pilihan yang ideal bagi Marcel, melengkapi citra seorang pria yang telah menguasai rahasia kesuksesan sosial: menyembunyikan keseriusan pengetahuan dan kedalaman perasaan di balik tabir cahaya. Aroma bunga semanggi yang mekar pada seorang pria adalah contoh utama dari tabir tersebut.