Bukan Hanya Sekolah, Ketua KPAD Kabupaten Muba Sebut 2 Pihak ini Bertanggung Jawab atas Pendidikan Anak
Artikel berjudul “Pendidikan Anak Tanggung Jawab Siapa?” ditulis oleh Soleman MPdI, Ketua KPAD Kabupaten Muba dan Kandidat Doktor Pendidikan Agama Islam.--kolase koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Artikel berjudul “Pendidikan Anak Tanggung Jawab Siapa?” ditulis oleh Soleman MPdI, Ketua KPAD Kabupaten Muba dan Kandidat Doktor Pendidikan Agama Islam.
Anak merupakan aset masa depan pemegang estafet perjalanan kehidupan manusia dimuka bumi.
Kondisi umat manusia kedepan seperti apa, degradasi moral akankah semakin menggurita atau kehidupan manusia terus menuju ke arah yang lebih baik merupakan beban yang akan dipikul generasi muda hari ini.
Menghadapi kehidupan yang begitu dinamis, semakin kompleks dan heterogen jika dikaitkan dengan pendidikan anak tentunya menjadi suatu yang sangat vital, urgen ataupun prioritas untuk dipikirkan bersama.
BACA JUGA:Berikut Syarat dan Besaran Beasiswa Pendidikan Anak Peserta BPJS Ketenagakerjaan Jika Alami Hal Ini
BACA JUGA:Pj Sekda Buka Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10
Bagaimana anak-anak bisa dipersiapkan secara matang untuk menghadapi kehidupannya.
Mereka memikul beban yang tidak mudah, diselimuti dengan berbagai macam tantangan serta dinamika kehidupan yang begitu cepat mengalami perubahan dan berkembang semakin kompleks.
Realitas hari ini tidak sedikit para orang tua sangat mengandalkan peran lembaga pendidikan untuk mengawal khususnya tentang pendidikan anak.
Sehingga tidak jarang kita melihat fenomena anak-anak terbebani dengan berbagai aktifitas pendidikan baik formal maupun informal di samping berbagai macam varian ekstrakurikuler.
BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pj Bupati OKI Tinjau 4 Progres Pembangunan Sekolah
BACA JUGA:Ada Jepang di Nomor 1, Ini Daftar 10 Negara dengan Penduduk Paling Berpendidikan di Dunia
Sedangkan para orang tua terkesan fokus mempersiapkan suport system finansial ansich.
Pada akhirnya, anak-anak merasa aktifitas pendidikan hanya ada di lingkungan lembaga pendidikan saja, adapun di luar seperti di rumah maupun di lingkungan sosial terkesan tidak ada sangkut paut dengan pembelajaran ataupun aktifitas pendidikan.