Dinas Lingkungan Hidup Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel Gelar FGD Cegah Karhutla, Gandeng Seluruh Stakholder

Reporter: Ella Sulistiana |

Editor: Firyansyah |

Kamis , 29 Aug 2024 - 07:01

FGD digelar Dinas Lingkungan Hidup Pertanahan Provinsi Sumsel di Novotel Hotel Palembang--

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Focus Group Discussion (FGD) digelar Dinas Lingkungan Hidup Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Novotel Hotel Palembang pada Rabu, 28 Agustus 2024.

FGD yang digelar kali ini membahas mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Sumatera Selatan 2024.

Dalam kegiatan tersebut, DLHP Sumsel mengajak semua stakeholder untuk menyatukan visi dan misi mencegah karhutla di Sumsel.

Selain itu dengan digelarnya FGD kali ini juga untuk menjalin silaturahmi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel, Drs H Edward Chandra MH hadir mewakili Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi dan membuka kegiatan FGD.

Dalam kata sambutannya, Sekda mengatakan jika Karhutla setiap tahun selalu menjadi perhatian serius.

Seperti diketahui jika terjadi karhutla maka memiliki efek yang sangat luas.

Sehingga membutuhkan penanggulangan dengan menelan biaya yang cukup mahal.

Untuk 2024 ini karhutla di Sumsel masih bisa dikendalikan, hal ini juga dipengaruhi kemarau basah.

Berbeda dengan terjadinya karhutla pada 2019 lalu yang kondisinya cukup parah.

Sehingga dengan visi dan misi yang sama dengan stakeholder untuk usaha pencegahan bisa lebih maksimal.

“Untuk itu perlunya dukungan dari semua pihak dalam hal pencegahan karthutla, mulai dari dunia usaha hingga aparat penegak hukum yang memberikan sanksi tegas kepada pembakar hutan dan lahan, dengan tujuan memberikan efek jera,” ungkapnya.

dinas lingkungan hidup pertanahan (dlhp) provinsi sumsel gelar fgd cegah karhutla, gandeng seluruh stakholder                             palembang, koranpalpres.com - focus group discussion (fgd) digelar dinas lingkungan hidup pertanahan (dlhp) provinsi sumatera selatan (sumsel) di novotel hotel palembang pada rabu, 28 agustus 2024.
fgd yang digelar kali ini membahas mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan kebun dan lahan (karhutla) di wilayah sumatera selatan 2024.
dalam kegiatan tersebut, dlhp sumsel mengajak semua stakeholder untuk menyatukan visi dan misi mencegah karhutla di sumsel.
selain itu dengan digelarnya fgd kali ini juga untuk menjalin silaturahmi.
baca juga:reboisasi lahan tidur, danrem 044/gapo wilayah kodam ii/swj gandeng dlhk palembang
sekretaris daerah (sekda) pemprov sumsel, drs h edward chandra mh hadir mewakili pj gubernur sumatera selatan, elen setiadi dan membuka kegiatan fgd.
dalam kata sambutannya, sekda mengatakan jika karhutla setiap tahun selalu menjadi perhatian serius.
seperti diketahui jika terjadi karhutla maka memiliki efek yang sangat luas.
sehingga membutuhkan penanggulangan dengan menelan biaya yang cukup mahal.
baca juga:ini respon dewan, terkait isu dlhk yang wajibkan pasukan kuning kumpulkan rongsokan
untuk 2024 ini karhutla di sumsel masih bisa dikendalikan, hal ini juga dipengaruhi kemarau basah.
berbeda dengan terjadinya karhutla pada 2019 lalu yang kondisinya cukup parah.
sehingga dengan visi dan misi yang sama dengan stakeholder untuk usaha pencegahan bisa lebih maksimal.
“untuk itu perlunya dukungan dari semua pihak dalam hal pencegahan karthutla, mulai dari dunia usaha hingga aparat penegak hukum yang memberikan sanksi tegas kepada pembakar hutan dan lahan, dengan tujuan memberikan efek jera,” ungkapnya.
baca juga:dlhk palembang benarkan perintah kumpulkan rongsokan bagi pasukan kuning demi diperpanjang kontrak kerja
permasalahan karhutla di sumsel ini bisa dicarikan solusi serta cara mengatasinya melalui fgd.
“fgd yang digelar ini bisa memberikan saran serta masukkan yang konstruktif sehingga bisa memberikan jawaban dalam mengatasi masalah karhutla,” jelasnya.
sementara itu, kepala dinas lingkungan hidup dan pertanahan provinsi sumsel, herdi apriansyah, s.stp, mm mengatakan fgd menjadi agenda penting yang perlu dilakukan.
hal ini tidak lain untuk mencari solusi sekaligus menyamakan persepsi terkait topik, isu dan kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi karhutla di sumsel.
baca juga:geledah kantor dinas lingkungan hidup, ini hasil didapatkan jaksa penyidik kejari banyuasin
“paling penting persepsi dan pemikiran stakeholder harus sama karena kita membahas mengenai pencegahan,” ujarnya.
dalam fgd tersebut juga bukan hanya membahas mengenai lahan gambut saja tetapi juga karhutla.
“tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati begitu juga dengan karhutla, lebih baik melakukan pencegahan sejak dini, tapi untuk melakukannya perlu kepedulian seluruh stakeholder, jadi tidak bisa hanya jadi urusan satu instansi saja,” jelasnya.
namun peran stakholder dalam mencegah karhutla juga tidak cukup, karena masyarakat juga perlu mendapat pembinaan.
baca juga:pj walikota palembang ingatkan asn jaga netralitas musim politik, kedapatan ini sanksinya
“saat ini sudah ada perusahaan yang kita minta untuk mereka membentuk kelompok masyarakat yang peduli api,” katanya.
dengan begitu masyarakat juga memiliki kepedulian serta keinginan untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi karhutla.