4 Rumah Adat Riau Beserta Filosofi dan Keunikannya, Yuk Kenali Lebih Jauh

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Rumah adat Riau mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dan menarik. Rumah adat di Riau mempunyai beberapa nama.

Dari Rumah Melayu atap Limas, Rumah Melayu lipat Kajang, Rumah Selaso Jatuh Kembar dan Rumah Melayu Atap lontik. Keempat rumah tersebut masih dipertahankan keberadaannya.

Ini, karena keberagaman suku dan budaya masyarakat Riau, tidak heran jika rumah adat di Riau juga bisa bermacam-macam.

Perpaduan budaya Melayu yang kental terdapat pada rumah adat Riau. Hal ini dibuktikan dengan ukiran dan bentuk rumahnya yang menyerupai rumah adat melayu.

BACA JUGA:5 Wisata Alam Tersembunyi di Sumatera Barat, Ada Air Terjun Mirip Grand Canyon Amerika Loh

Selain itu, pembangunan rumah adat riau ini tentunya akan menarik perhatian setiap orang yang melihatnya. Meski sekilas bangunan rumah adat Riau ini tampak mirip, padahal sebenarnya tidak.

Setiap rumah adat di Riau mempunyai latar belakang sejarah yang berbeda-beda. Tak hanya itu, rumah adat ini juga mempunyai keistimewaan tersendiri.

Menurut Dinas Sosial Provinsi Riau, lima suku yaitu Sakai, Akit, Talang Mamak, Bonai dan suku Laut (Duano) menduduki Riau pada zaman dahulu. Dari kelima suku tersebut, hanya suku Laut yang berasal dari Riau.

Masuknya orang Melayu ke Riau sangat mempengaruhi kebudayaan di Riau. Termasuk rumah-rumah tradisional dengan arsitektur khas Melayu.

BACA JUGA:10 Wisata Kota Tua di Indonesia Yang Indah Dan Penuh Sejarah, Kota Kamu Masuk Gak? Cek Disini Ya

Dalam praktiknya, rumah Melayu tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, namun mempunyai makna filosofis yang luas.

Menurut Gerakan Letirasi Nasional, rumah Melayu diartikan sebagai: Cahaya kehidupan di muka bumi, tempat tradisi anak cucu, tempat berlabuh sanak saudara, berhenti untuk berdagang, dan hubungan orang tua-anak.

Rumah Adat Riau dan Keistimewaannya

Mengeksplorasi sejarah dan keunikan rumah adat di Riau menjadi salah satu cara untuk berkontribusi dalam pelestarian dan pertahanan kebudayaan Indonesia.