Warga Protes Proyek Jalan Gunung Kemala–Payuputat Prabumulih Telan Anggaran Miliaran Gara gara Ini
Proyek Pengaspalan Jalan (Hotmix) Jalan Lintas Gunung Kemala – Payuputat membuat warga protes-Foto:Andre/-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Proyek Pengaspalan Jalan (Hotmix) Jalan Lintas Gunung Kemala – Payuputat mebuat warga protes.
Pasalnya di hari pertama bekerja sempat dihentikan warga, karena membuat jalan macet.
Tak hanya itu, proyek pengaspalan jalan sepanjang sekira 2,5 KM itu mendapat protes warga, diduga oknum Kelurahan Gunung Kemala sunat uang PK yang sejatinya diserahkan ke pekerja yang ditugaskan menjaga alat berat penunjang proyek.
Pekerja yang dipilih dari Kelurahan setempat, menyebut hanya mendapat upah sebesar Rp35 ribu per alat.
BACA JUGA:Cek Keseruan Wisata Religi Campang Tiga Family Menutup Arisan Periode 2023 ke Bandung Jawa Barat
“Biasanya kami bekerja di tempat lain, satu alat dibayar 100 ribu, sempat terkejut ternyata disini cuma dibayar 35 ribu” ujar Operator Tandem Roller saat dibincangi disela bekerja, Minggu (10/12/2023).
Pengaspalan jalan sekitar 2,5 KM itu, banyak dialihkan dijalan gang pemukiman warga yang diduga diarahkan pihak kelurahan.
Padahal jalan gang pemukiman warga yang dimaksud masih layak. Sementara beberapa jalan yang rusak tak menjadi prioritas.
Ditempat terpisah, PT DW selaku pelaksana proyek melalui Ridho Ening masih belum bisa memberikan jawabatan terkait hal itu.
BACA JUGA:35 Puskesmas Dapat Bantuan Kendaraan Ambulance, Ini Pesan dari Kadinkes Lahat
Melihat Standar Aspal. Mardi, selaku pengawas lapangan dimintai keterangan menyebut, pekerjaan hotmix jalan dilakukan dengan Asphalt Congreed Wearing Course (AC-WC) dengan ketebalan minimum 4 cm.
Warga Jalan Pelawi Dusun Prabumulih itu, sempat mengeluhkan stok aspal menuju titik nol yang kurang, hal itu bukan tanpa alasan.
Pengaspalan dibeberapa gang yang diarahkan pihak kelurahan tampaknya menjadi alasan utama.
Beberapa kejanggalan diduga tak sesuai standar AC WC yang dimaksud.