Inilah 3 Ahli Nautika Muslim yang Diakui Dunia Sebelum Penjelajah Eropa Mengelilinginya (bagian 1)
Ahmad Ibnu Majid, sang peletak dasar pembuatan kompas modern-wikipedia-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pada zaman ketika penjelajah Eropa belum bisa berbuat banyak dalam ilmu nautika atau ilmu kelautan, para pelaut Muslim telah mengenalnya.
Hal itu jauh sebelum penjelajah Eropa mengelilingi dunia. Para navigator Muslim terbukti berkontribusi luar biasa dalam dunia pelayaran.
Para pelaut Barat seperti Cristopher Columbus dan Vasco Da Gama pun merasa berhutang budi pada pemikiran dan jasa-jasa pada para pelaut muslim itu.
Ini 3 di antara pelaut muslim yang namanya terkenal di antara pelaut Eropa masa lalu.
BACA JUGA:BIKIN BANGGA! Aplikasi UIN Raden Fatah Jadi Contoh Kampus Islam Negeri Di Indonesia
1. Ahmad Ibnu Majid, si Penemu Kompas dan Navigasi
Ahmad Ibnu Majid atau Ibnu Majid mendapat julukan ‘Sang Singa Laut’, I dilahirkan dari keluarga pelaut.
Ibnu Majid punya nama lengkap Syihabudin Ahmad bin Majid As-Sa'di bin Abu Rakaib An-Najdi.
Ia dilahirkan di Jilfar, sebuah desa di sebelah timur kawasan Ra’su Al-Khaimah, salah satu negeri kecil Arab yang terdapat di kawasan Teluk Arab pada 832 H/1429 M.
Ayah dan kakeknya dikenal sebagai mualim (Master of Navigator) yang ahli tentang Laut Merah. Mereka berasal dari Bani Tamim, salah satu kabilah yang terdapat di provinsi Najed, Arab Saudi.
BACA JUGA:Islam Melarang Kita Menjelek-Jelekkan Kantor Tempat Bekerja, Berikut Penjelasannya
Keluarga ini sampai sekarang dikenal dengan julukan anak nahkoda. Ayah Ibnu Majid pernah menulis sebuah buku yang berjudul al-Hijaziyyah yang berisi pembahasan tentang kondisi lautan sekitar kawasan Hejaz.
Pelaut tangguh yang hidup pada pertengahan abad ke-9 H atau abad ke-15 M ini oleh orang-orang Portugis dijuluki al-Malande atau al-Marante yang berarti “Raja Laut.”
Ibnu Majid memberikan penjelasan dan informasi berharga tentang laut. Tentu saja hal itu sangat dibutuhkan oleh para pelaut dan terkait dengan petunjuk-petunjuk pelayaran.