Belajar Toleransi dari Muhammadiyah. Ini 8 Kampus Muhammadiyah yang Disebut Krismuha
Universitas Muhammadiyah Sorong yang mahasiswanya mayoritas Kristen dan Katolik-UMSorong-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah, sebagai organisasi massa Islam sudah terkenal inklusif, toleran, dan terbuka pada perbedaan.
Tabiat toleran-inklusif Muhammadiyah itu sudah banyak ditunjukkan dengan pelayanan sosial yang tidak memandang latar belakang suku, agama, dan ras.
Seperti dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Dokter Soetomo, bahkan memuji etika welas asih Muhammadiyah itu dalam pidatonya pada tahun 1924.
Kita bisa dengan mudah melihat toleransi Muhammadiyah dalam pelayanan sosial, kesehatan, dan pendidikan di beberapa wilayah Indonesia yang dihuni mayoritas umat non-muslim.
BACA JUGA:Presiden Tekankan Pendidikan Harus Sesuai dengan Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan
Bahkan masih melansir laman muhammadiyah.or.id, di bidang pendidikan, Universitas Muhammadiyah bahkan sampai diberi julukan sebagai Kampus Krismuha (Kristen Muhammadiyah).
Sebab, mahasiswa yang berkuliah di sana mencapai 70 sampai 80 persen yang beragama Kristen dan Katolik. Mahasiswa yang beragama Islam menjadi minoritas di sana.
Jika menyelusuri kanal Pandangan Jogja, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti menyebutkan jika saat ini sudah ada delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam kategori Kampus Krismuha.
Meski mayoritas mahasiswa beragama Kristen dan Katolik, “lagu kebangsaan” Muhammadiyah, Sang Surya mereka hafal dan selalu dinyanyikan pada acara-acara formal tertentu.
BACA JUGA:MIN 1 Pagaralam Perkuat Pendidikan Agama, Terutama Untuk Ini
Namun, Mars Muhammadiyah tersebut dimaknai sebatas sebuah lagu, tidak mencampuradukkan urusan iman.
Beberapa kampus Krismuha tak jarang mendatangkan pendeta atau dosen khusus untuk kuliah agama Kristen bagi mereka.
Terkait pertanyaan netizen apakah di PTM tersebut terdapat bangunan gereja, kata Sayuti belum ada karena di dekat kampus-kampus tersebut sudah ada gereja, sehingga tidak perlu dibangun gereja lagi.
Kampus-kampus yang masuk dalam kategori Krismuha tersebut antara lain: