Dampak Dari Pengurangan Pupuk Kimia, Produksi Panen Koptam Rimba Mundu Lahat Sampai Segini
Jajaran Dinas TPHP Lahat didampingi BPP dan Koptan Rimba Mundu, Desa Pelajaran, Kecamatan Jarai melakukan panen raya-Foto:Bernat Albar-palpres
LAHAT - Terobosan demi terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) menuai hasil cukup memuaskan.
Betapa tidak, dari pemakaian jenis benih unggul, tahan dengan fenomena El Nino, pestisida hayati hingga penggunaan pupuk organik.
Memberikan dampak yang cukup signifikan, terhadap hasil produksi gabah giling kering (GKG) hingga beras, hal ini dapat dilihat dari Kelompok Tani (Koptan) Rimba Mundu, Desa Pelajaran, Kecamatan Jarai.
Dengan melakukan panen secara demplot luas ubinan 2,5m x 2,5m, dengan jumlah petak ubinan hingga 2 petak, rata-rata anakan/rpn mencapai 24 anakan.
BACA JUGA:Posyandu Kesehatan Dini Bagi Masyarakat, Pj Walikota Pagaralam Luncurkan Program BASLAH
"Termasuk rata-rata jumlah bulir/tangkai menghasilkan 225 bulir," ujar Kepala Dinas TPHP Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA Minggu, 22 Oktober 2023.
Sehingga, lanjut dia, hasil ubinan yang diperoleh 7,264 kg/ha, dengan produktivitas 7,3 ton/ha GKP, dengan jenis padi Inbrida varietas ciherang.
"Dampak dari pengurangan pupuk kimia begitu terasa sekali bedanya, bahkan panen kali ini cukup baik produksi beras sehingga pemilihan yang tepat akan memberikan manfaat besar," ujarnya.
Selain itu, masih sambung dia, penggunaan pupuk maupun peptisida hayati akan membuat unsur hara pada tanah sedikit mengalami kesuburan, jika dibandingkan dengan kimia yang lama kelamaan tanah berubah.
BACA JUGA:Bulog Siapkan 10,5 Ton Stok Beras SPHP, Ini Syarat Warga Untuk Membeli
"Dengan demikian zat hara pada dalam tanah, secara otomatis memperbaiki dirinya guna membantu kesuburan untuk memberikan efek terhadap tanaman padi itu sendiri," imbau Firdaus.
Dia meminta, mari mulai dari sekarang secara perlahan-lahan untuk mengubah gaya tanam, pemakaian pupuk dan pembasmi hama yang kesemuanya terbuat dari organik.
"Karena efek yang ditimbulkannya pun begitu besar sekali. Demi kesejahteraan dan kemakmuran petani serta masyarakat yang bermata pencaharian di ladang padi," harapnya.
Ditambahkan Eti Listina, pihaknya memang secara lambat laun memperkenalkan benih padi dan bahan-bahan sifatnya terbuat dari organik.