Dampak Dari Pengurangan Pupuk Kimia, Produksi Panen Koptam Rimba Mundu Lahat Sampai Segini
Jajaran Dinas TPHP Lahat didampingi BPP dan Koptan Rimba Mundu, Desa Pelajaran, Kecamatan Jarai melakukan panen raya-Foto:Bernat Albar-palpres
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Pendidikan Bukan Tanggung Jawab Pemerintah Saja, Tapi
"Untuk beralih dan mengubah mindset (pola pikir). Apabila selama ini mereka begitu bergantung dengan berbau kimia. Sudah saatnya untuk mencoba yang ramah lingkungan," ulas dia.
Ia berharap, penyuluh pertanian yang tersebar di 24 kecamatan, supaya ikut berpartisipasi dan membantu mempromosikan kepada petani produk-produk dimaksud.
"Baik dari cipta rasa, bentuk, harga jual sampai dengan produksi beras yang dihasilkan pun tidak terlalu besar perbedaannya," papar dia.
Ia mengaku, masih banyak pekerjaan rumah (PR) mesti diselesaikan secara bertahap. Sehingga apa yang telah dikerjakan benar-benar ada pencapaian yang maksimal.
"Mudah-mudahan, Kabupaten Lahat kedepannya akan mampu menjadi daerah lumbung pangan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)," tukas Eti Listina.
Sementara itu, Ketua Koptan Rimba Mundu, M Syahrisa atau dipanggil sebutan Ujang menyebutkan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan dari pihak TPHP Lahat melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Atas masukan dan sarana dengan penggunaan benih unggul hingga penggunaan berbahan organik.
"Sehingga, kami disini kini tidak lagi bergantung kepada pemakaian bahan kimia yang dapat merusak unsur hara tanah akibatnya menganggu kesuburan," terang dia.
BACA JUGA:Rekomendasi 11 Klinik Kecantikan di Palembang, HargaTerjangkau Paling Banyak diKunjungi
Secara tidak langsung, sambungnya, mampu menghemat biaya produksi dan hasil produksi tidak mengecewakan sedikitpun.
"Dari pembelajaran ini semua hasil mengubin demplot mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dunia pertanian," harap dia. *