BIGPICTURES Berkolaborasi dengan Hanoi National University untuk Meluncurkan Sistem Pelatihan Virtual Inovatif

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Perusaha an inovatif yang menyediakan solusi pelatihan virtual, berkolaborasi dengan Hanoi National University dalam uji coba sistem pelatihan virtual yang penuh terobosan untuk mengoperasikan alat-alat konstruksi.

Kolaborasi ini segera menjadi terobosan dalam proses pelatihan bagi operator alat konstruksi. 

Lewat kolaborasi ini, proses pelatihan menjadi lebih terjangkau dan hemat biaya, serta efisien.

Biasanya, lisensi pengoperasian alat konstruksi selalu melibatkan biaya fasilitas yang mahal dan kendala keselamatan kerja. 

BACA JUGA:Penghujung Tahun 2023, FIFGROUP Tambah Jaringan Pelayanan di Palembang

BACA JUGA:Pertumbuhan Kedai Kopi di Indonesia, Proyeksi 10 Ribu Toko dan Rp 80 Triliun Pendapatan

Maka, proyek uji coba BIGPICTURES ingin mengatasi tantangan tersebut dengan menawarkan solusi pelatihan inovatif yang meningkatkan keterampilan kerja sekaligus menghemat biaya pelatihan kerja.

BIGPICTURES sukses menyediakan demo virtual dan program pelatihan di Korea Selatan dalam dua tahun terakhir. 

Mengandalkan keahlian dan teknologi mutakhir, BIGPICTURES secara khusus merancang program pelatihan tentang pengoperasian alat konstruksi untuk pasar Vietnam.

Inisiatif ini berawal dari pendirian pusat pelatihan uji coba di Hanoi National University di Vietnam dengan berfokus pada pelatihan praktis dengan materi lokal.

BACA JUGA:Darmawan Prasodjo Raih Green Leadership Utama Award, Apa Itu?

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ternyata Gegara Ini Wafer Tango Raih Rekor MURI

Menurut jadwal, program uji coba tentatif ini berawal pada Maret 2024, termasuk rencana ambisius untuk memperluas pelatihan tentang pengoperasian alat konstruksi di seluruh Vietnam pada tahun yang sama.

Jongmin Kim, CEO, BIGPICTURES, berkata, "Melalui regulatory sandbox yang berada dalam naungan Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi, data pendidikan tentang manipulasi virtual selama dua tahun membuktikan deviasi pendidikan berkurang, dan tingkat kelulusan tercatat naik sebesar 98%, sedangkan, biaya pelatihan praktis menjadi lebih hemat hingga 84%.