Tempati Posisi Ke-2 Tertinggi Tingkat Pemakai Aktif Narkoba, Ini Kata Kepala BNNP Sumsel
Sumsel menempati posisi ke-2 tertinggi tingkat pemakai aktif Narkoba di Masyarakat, hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Hisar Siallagan, S.I.K, Kamis 9 Oktober 2025.--Kurniawan/Koranpalpres.Com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sumatera Selatan (Sumsel) menempati posisi ke-2 tertinggi tingkat pemakai aktif Narkoba di Masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, Brigjen Pol Hisar Siallagan, S.I.K, Kamis 9 Oktober 2025.
"Hal ini didasarkan pada survei yang dilakukan BNN bekerja sama BRIN atau Lipi, kemudian BPS dengan survei terakhir sampai tingkat provinsi itu di tahun 2020 dan data tersebutlah yang kita gunakan," ujarnya.
Karena data berebut merupakan data terkahir per Provinsi, setelah itu tidak ada lagi survei yang dilakukan untuk mengetahui angka pemakai aktif Narkoba di Masyarakat.
BACA JUGA:Wujudkan Desa Bersih Narkoboy, Polisi dan BNN Sosialisasikan P4GN di Desa Tanjung Gelam Ogan Ilir
BACA JUGA:Waduh! Rumah Mewah di Tulung Selapan OKI Didatangi Tim Gabungan BNN, Ada Apakah Gerangan?
Dari hasil survei tersebut Sumsel untuk jumlah pemakai aktif Narkoba di Masyarakat mencapai 5 persen, artinya dari 100 orang jadi ada 5 orang yang aktif menggunakan Narkoba.
Secara Nasional untuk rentang usia pengguna aktif itu di usia 25 hingga 45 tahun, dan usia ini merupakan kategori usia yang produktif.
"Namun yang menjadi kekhawatiran kita di usia 15 hingga 25 tahun yang mengalami tren kenaikan dalam hal penggunaan aktif Narkoba ini," katanya.
Secara detail, tren kenaikan ini belum diketahui secara pasti angkanya, tapi mengalami kenaikan dari jumlah pengguna aktif di masyarakat mengenai Narkoba tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Muba dan BNNP Sumsel Resmi Bekerja Sama, Tabuh Genderang Perang Lawan Narkoba
"Hal ini menjadi keprihatinan kita dengan mengambil beberapa langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut," ungkapnya.
Untuk pecandu Narkoba ini, katanya 60 persen laki-laki dan sisanya 40 persen adalah perempuan. Untuk menekan angka ini dengan cara melakukan penekanan terhadap jumlah peredaran Narkoba di Sumsel.