PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), provinsi Sumatera Selatan terpantau saat musim penghujan menjadi langganan banjir.

Pada saat itensitas hujan tinggi ada empat Kecamatan yang menjadi langganan banjir, karena luapan sungai rupit dan sungai rawas.

Empat Kecamatan itu, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir.

Dari empat Kecamatan itu, dua Kecamatan membuat warga tidak bisa beraktivitas atau lumpuh yakni Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Karang Dapo.

BACA JUGA:3 Khasiat Batu Akik Getah Katilayu yang Dipercaya Mampu Memanggil Ikan di Sungai dan Laut, Cek Faktanya

Apry Pratama (24) warga Desa Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo mengatakan, disaat musim penghujan dan datang banjir ada beberapa titik di wilayah Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir yang terendam banjir.

Diantaranya, wilayah yang sering sekali menjadi langganan banjir adalah di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, ketapat, BM1 dan BM2 dan Kelurahan Karang Dapo.

Namun dari beberapa daerah tersebut yang untuk wilayah Desa Mandi Angin adalah dapat melumpuhkan seluruh aktivitas bagi warga di Kecamatan Rawas Ilir untuk keluar daerah Kecamatan.

Alasan tersebut, karena banjir yang merendam badan jalan poros Kecamatan dan tidak dapat dilalui.

BACA JUGA:Raih Prestasi, PGN Sabet Penghargaan Sebagai Badan Usaha Niaga Terbaik di Indonesia

"Sekarang banjir, kendaraan motor tidak bisa lewat. Setiap tahun pasti menjadi langganan banjir di Desa Mandi Angin. Ketinggian air bahkan melebihi 1 meter di badan jalan poros desa,"katanya, Selasa 2 Januari 2023.

Sementara Bupati Muratara H Devi Suhartoni melalui akun Facebook saat ini ada empat Kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir.

Saat ini terparah Batu Gajah Lama dan Baru, Kecamatan Rupit yaitu Putus Jembatan.

Team Pemda terus berada dilapangan dan mendata semua terdampak dan terus akan memberi bantuan kepada Masyarakat.