11 Desa di Tanah Abang dan 8 Desa di Penukal Abab Terendam Banjir, Begini Kondisinya
Sejumlah daerah yang berada di pinggiran Sungai Lematang, terutama di wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau PALI terendam banjir-Foto:Berry Sandi/-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sejumlah daerah yang berada di pinggiran Sungai Lematang, terutama di wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terendam banjir.
Setidaknya ada 11 desa di Kecamatan Tanah Abang terdampak banjir. Ke-11 desa itu yakni Desa Bumi Ayu, Tanah Abang Selatan, Tanah Abang Utara, Muara Sungai, Curup, Sukaraja, Sedupi, Tanjung Dalam, Pandan, Modong dan Desa Lunas Jaya.
Banjir tersebut dikarenakan debit air sungai Lematang naik setelah curah hujan tinggi yang melanda di hilir sungai. Dimana ketinggian air bervariasi disetiap desa.
Namun, yang paling terdampak yakni Desa Curup dengan ketinggian air antara 100 centimeter hingga 200 centimeter.
BACA JUGA:Waspada Banjir, BNPB Muratara Prediksi Musim Hujan Akan Berlangsung Sampai Bulan Ini
Hal tersebut dikarenakan Desa Curup merupakan desa paling rendah di Kabupaten PALI. Jadi saat debit air sungai Lematang naik, maka Desa Curup selalu kebanjiran.
Walaupun beberapa desa terdampak banjir, namun belum ada warga yang mengungsi. Karena, debit air masih terbilang wajar. Apalagi banjir tersebut merupakan banjir tahunan.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka Polsek Tanah Abang terus melakukan patroli guna melakukan pengecekan ketinggian debit air.
Kapolsek Tanah Abang AKP. Darmawansyah SH MH mengatakan, pihaknya terus melakukan patroli di desa-desa yang terdampak banjir. Dan telah membentuk Posko Banjir di Desa Curup.
Bahkan, di beberapa titik anggota Polsek Tanah Abang terlibat dalam pengaturan arus lalu lintas di jalan-jalan aspal yang tergenang banjir.
"Kita terus mengkoordinasikan upaya penanggulangan dengan Pemerintah Desa, Puskesmas Tanah Abang, Pemerintah Kecamatan Tanah Abang dan BPBD Kabupaten PALI," katanya.
Ia menerangkan, akibat banjir tersebut beberapa Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA di desa-desa yang terkena banjir telah diliburkan. Itu pun atas instruksi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait permintaan bantuan sosial seperti sembako. Itu disampaikan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten PALI untuk disalurkan kepada warga terdampak," terangnya.