Banjir Masih Hantui Warga, BPBD Sumsel Minta Pemkab Lahat dan Pemkot Pagaralam Status Siaga
Kawasan rawan banjir di Belakang PU Pagaralam ini warganya selalu cemas setiap musim hujan tiba.-fotopagaralam-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Banjir yang terjadi di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam baru-baru ini masih menyisakan kecemasan di kalangan warga. Apalagi sampai saat ini musim hujan masih belum berakhir.
Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta pemerintah Kabuputen Lahat dan Kota Pagar Alam menetapkan status siaga karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan.
Mengingat, musim penghujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih akan terjadi hingga Maret mendatang.
“Sebenarnya saat ini banjir sudah mulai berangsur surut, warga juga sudah mulai membersihkan rumah mereka, tetapi kami minta Pemkab Lahat dan Pemkot Pagaralam menetapkan status siaga karena takut terjadi banjir susulan,” ungkap Kabid Kedaruratan Bencana BPBD Sumsel, Sudirman.
Terutama bagi warga di bantaran Sungai Lematang. “Tahun kemarin banjir bandang itu terjadi akibat Sungai Lematang yang meluap,” ujar Sudirman.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Sabtu lalu mengakibatkan banjir di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan.
Setidaknya, banjir merendam 21 rumah di Kecamatan Pagaralam Utara.
“Ada 37 keluarga terdampak, sementara di Kabupaten Lahat ada 132 rumah di 4 desa terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter,” ujar Sudirman.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG di Sumsel Hari Ini 18 Januari 2024, Potensi Hujan Lebat, Waspada Banjir!
Tak hanya rumah, puluhan hektar kebun warga juga ikut terendam banjir. “Sejumlah logistik seperti sembako dan lainnya kemarin juga sudah disalurkan untuk warga terdampak banjir melalui posko yang sudah didirikan di masing-masing kecamatan,” kata Sudirman.
Curah hujan yang tinggi masih terus terjadi setiap dini hari sampai pagi hari di Kota Pagaralam membuat warga kawasan rawan banjir cemas.
Mereka mengkhawatirkan aka nada banjir susulan yang menimpa kawasan permukiman mereka.
Warga Belakang PU sampai ke arah Belakang SMAN 1 yang setiap datang hujan deras pasti mengalami banjir mulai merasa was-was.