Kisah Abbad bin Bisyr r.a: Lebih Memilih Terputus Nyawanya daripada Memutus Bacaan Alquran dalam Salatnya (2)
Dengan tiga anak panah menancap di tubuhnya, Abbad bin Bisyr Ra meneruskan bacaan Alquran dalam salatnya.-surau.com-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Lanjutan kisah luar biasa tentang Abbad bin Bisyr R.a terjadi dalam rangkaian perang Dzatur Riqa’.
Saat perang usai, Rasulullah dan para sahabat bermalam di sebuah tempat.
Seperti biasa, beliau menugaskan sahabat untuk hirasah atau berjaga-jaga.
Sementara yang lain beristirahat.
“Siapa yang berjaga malam ini?” tanya Rasulullah.
“Kami berdua, wahai Rasulullah,” jawab Ammar bin Yasir dan Abbad bin Bisyr serentak.
Kedua sahabat ini dipersaudarakan Rasulullah ketika tiba di Madinah.
Dengan muakhah, Rasulullah mempersaudarakan setiap satu orang muahajirin dengan satu orang Anshar.
BACA JUGA:Apa Beda Puasa Umat Islam dengan Puasa Umat Lain? Temukan Jawabannya di Sini
“Engkau mau tidur duluan atau belakangan?” tanya Abbad kepada Ammar, saat mereka mereka di mulut lembah.
“Aku tidur duluan,”sahut Ammar.
Abbad lalu berjaga dengan seksama memperhatikan sekelilingnya.
Ditebarkan pandangannya sejauh-jauhnya menelisik keadaaan.