Kisah Abbad bin Bisyr r.a: Lebih Memilih Terputus Nyawanya daripada Memutus Bacaan Alquran dalam Salatnya (2)
Dengan tiga anak panah menancap di tubuhnya, Abbad bin Bisyr Ra meneruskan bacaan Alquran dalam salatnya.-surau.com-
BACA JUGA:Dorong Ide Kreatif, Sahabat FINATRA Kembangkan UMKM Agar Naik Kelas
Demikian khusyunya hingga tak mau memutusnya walau resikonya adalah nyawa.
Jika tidak karena tugas Rasulullah, niscaya ia akan meneruskan salat meskipun anak-anak panah menembus seluruh tubuhnya.
Syahidnya Abbad bin Bisyr
Setelah wafatnya Rasulullah, gelombang kemurtadan melanda jazirah Arab.
BACA JUGA:Kisah Seputar Isra Mi'raj, Ini Beberapa Hikmah yang Bisa Kita Petik
Nabi-nabi palsu bermunculan. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu bertindak tegas memerangi mereka.
Nabi palsu dengan kekuatan militer terbesar adalah Musailamah Al Kazdab.
Untuk menghancurkannya, Abu Bakar menyiapkan pasukan perang.
Abbad berada di barisan terdepan.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Julaibib r.a, si Buruk Rupa yang Jadi Rebutan Bidadari di Surga
Pada awal peperangan, kaum muslimin selalu terpukul mundur oleh pasukan Musailamah.
Abbad melihat kekalahan kaum muslimin karena mereka saling bergantung satu sama lain.
Anshar mengandalkan muhajirin dan muhajirin mengandalkan Anshar.
Melihat pasukan kalang kabut dan justru saling menyalahkan, Abbad pun mengambil peran. Ia naik ke atas bukit dan menyeru.