Amankan Kontrak Penting untuk Instalasi Pengolahan Air Terbaru di Indonesia, Ini yang Dilakukan SUEZ

Teknologi yang dipatenkan SUEZ diterapkan di berbagai negara dan wilayah secara global, dan proyek-proyek seperti inisiatif proyek Air Macao dianggap sebagai salah satu tolok ukur dalam industri air di Asia.-SUEZ-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - SUEZ, perusahaan terkemuka di industri pengelolaan air, telah menandatangani kontrak proyek Instalasi Pengolahan Air (Water Treatment Plant/WTP) Buaran III di Jakarta. 

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan reliabilitas pasokan air minum di ibu kota Indonesia.

Dalam kerangka kontrak tersebut, SUEZ Group akan memasok peralatan utama untuk proses pengolahan air dan memberikan layanan konsultasi teknis terkait instalasi dan uji coba proyek Buaran III. 

WTP baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan sistem pasokan air Jakarta, memastikan suplai air yang aman, reliabel, dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:Apresiasi HPN Ke-78! Astra Motor Sumsel Berikan Layanan Service Gratis, Wartawan Full Senyum

BACA JUGA:Pengadilan Jember Vonis Debitur FIFGROUP Terkait Kasus Over Alih Kredit Ilegal Kendaraan Bermotor

Saat ini, fasilitas WTP di Jakarta mampu mengolah 1,47 juta meter kubik air setiap hari, memasok 65% wilayah perkotaan dengan air bersih. 

Namun, pemerintah kota Jakarta memiliki target ambisius untuk mencapai cakupan distribusi air bersih 100% di wilayah perkotaan pada tahun 2030. 

Untuk mencapai target tersebut, perlu adanya perencanaan fasilitas WTP baru dengan tambahan pasokan hingga 960.000 meter kubik air per hari. 

Pembangunan WTP Buaran III yang dijadwalkan rampung pada Semester I-2025 diharapkan dapat mempercepat pencapaian target tersebut.

BACA JUGA:NHL dan CMG Sambut ‘Tahun Naga Kayu’ dengan Kemeriahan Imlek di New York

BACA JUGA:Update di iBox, Harga HP iPhone 11 Februari 2024

Selain itu, WTP Buaran III juga akan memberikan pasokan tambahan air bersih sebanyak 260.000 meter kubik per hari bagi masyarakat lokal di Jakarta. 

Hal ini setara dengan sekitar 28% dari kapasitas air inkremental yang diperlukan untuk mencapai target 2030.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan