Wapres Apresiasi MUI Pakai Pendekatan Agama Deklarasi Zero Stunting Nasional
Wapres mengapresiasi langkah pendekatan keagamaan MUI dalam penurunan stunting.-humas setwapres-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kerja kolaboratif semua pihak, di antaranya peran para ulama dan tokoh agama diharapkan mampu menekan penurunan prevalensi stunting.
Pelibatan ulama dan tokoh agama ini memiliki gaya pendekatan tersendiri yang mudah dipahami masyarakat.
Terlebih akan memasuki Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang yang harus nol persen angka stuntingnya.
“Melalui Aksi Zero Stunting menuju Indonesia Emas 2045, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat tampil sebagai penggerak umat, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pencapaian target percepatan penurunan stunting,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin.
Dilansir dari laman wapresri.go.id wapres menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di Istana Wapres, Senin (12/02/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan sejumlah pesan agar sumber daya berkualitas, berdaya saing, dan utamanya, bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.
“Pertama, ulama harus mempunyai pemahaman yang baik tentang stunting untuk disampaikan kepada masyarakat,” tutur Wapres.
Selanjutnya yang kedua menurut Wapres, sebagai pendidik, ulama berkewajiban untuk menyampaikan pesan dengan cara yang baik.
BACA JUGA:Antisipasi Stunting, Kodim 0405/Lahat Laksanakan Program Unggulan Kodam II/Swj, Ini Kegiatannya
“Kedua, sampaikanlah pesan dengan cara yang baik, lemah lembut, dan bijaksana. Hindari memberikan vonis, agar pesan tidak menimbulkan prasangka negatif di masyarakat,” ungkapnya.
Lebih jauh Wapres menambahkan, ulama juga dipandang sebagai penggerak yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk aktif dalam menangani stunting.
“Ketiga, ulama harus mampu menggerakkan masyarakat yang ada di wilayah tempat tinggalnya untuk menangani stunting, baik mencegah maupun menangani anak-anak yang terlanjur stunting,” tambahnya.
Selanjutnya, Wapres menekankan bahwa ulama adalah teladan bagi masyarakat dan jamaahnya, sehingga harus dapat menjadi panutan dalam bertindak di lingkup yang paling kecil.