MURI dan Setengah Abad Pentas Teater Keliling

Sebagai teater Indonesia yang bercahaya keemasan, Teater Keliling dinilai sudah seabrek menggelar permainan teater modern, sehingga memperoleh penghargaan MURI.--teater keliling

TAKARAN hidup di usia setengah abad atau lima puluh tahun bagi seorang manusia, layaknya sudah pernah menghadapi berbagai macam persoalan, sehingga kehidupannya akan menjadi lebih matang dan dewasa.

Maka, terkait kematangan itulah Teater Keliling yang didirikan 13 Februari 1974 itu menggelar spesialis Musik Mega Mega di usianya ke 50 tahun.

Wuih, meski terkesan sederhana, tapi nilai eksistensinya patut diacungi jempol.

Sebab dengan menggelar spesial Musik Mega Mega di Gedung Kesenian Jakarta selama 2 hari, dari 24-25 Februari 2024, eksistensi Teater Keliling yang dipimpin Rudolf Puspa itu makin berkibar.

BACA JUGA:Varuna, Pengalaman Bersantap Teater Bawah Air Pertama di Indonesia

Sebagai teater Indonesia yang bercahaya keemasan, Teater Keliling dinilai sudah seabrek menggelar permainan teater modern, sehingga memperoleh penghargaan MURI.

Kemudian, apa keistimewaan Teater Keliling sehingga memperoleh penghargaan MURI?

Sebagai orang yang pernah melihat dari dekat ketika Teater Keliling berkubang di pelataran Kota Palembang pada dekade 1984-an, nilai-nilai estetika yang diketengahkan memang luar biasa.

Saya salut ketika itu.

BACA JUGA:Peduli Lingkungan Lewat Kesenian ala UKMK Teater Arafah UIN Raden Fatah, Ini Penjelasannya

Dalam hubungan antarpemain mendapat perhatian penuh dari Rudolf Puspa sebagai motivator. 

Ia begitu nyinyir untuk memberikan arahan yang  tepat ketika terjadi dialog sesuai naskah di skenario.

Namun tampilan yang digagas begitu cair dan enak didengar dan dilihat mata telanjang.

Setengah abad bukan waktu yang sebentar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan