Meskipun begitu, pencapaian sertifikasi ini hanya sebagian dari komitmen yang lebih luas dari BRI Finance untuk menjaga integritas dan transparansi di seluruh lingkungan perusahaan.
BACA JUGA:Buka Tabungan BritAma Rencana di BRImo, Masa Depan Hanya dalam Genggaman
BACA JUGA:Nabung Emas di BRImo Prabumulih Dapat Cashback Rp100 Ribu, Ini Caranya
BRI Finance selama ini telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa setiap aspek operasionalnya dilakukan dengan prinsip-prinsip etika yang tinggi.
Salah satu inisiatif tersebut adalah penerapan kebijakan zero-tolerance terhadap korupsi di semua tingkatan organisasi.
Karyawan diberikan pelatihan regular tentang etika bisnis dan tata kelola yang baik, sementara pedoman internal yang jelas untuk memandu perilaku dan etika pekerja yang diterima dan tidak diterima oleh Perusahaan.
Terlebih Wahyudi menyadari bahwa integritas adalah pondasi yang tidak tergoyahkan bagi keberlanjutan bisnis BRI Finance.
Oleh karena itu sambungnya, BRI Finance menerapkan langkah proaktif ini agar tidak ada ruang bagi tindakan korupsi.
“Kebijakan ini bukan sekedar janji, tetapi bagian integral dari budaya perusahaan kami yang bertujuan untuk memastikan bahwa kami menjaga kepercayaan nasabah, mitra bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan,” ucap Wahyudi.
Selain itu, BRI Finance telah mengadopsi teknologi terkini dalam pengawasan dan pemantauan untuk mendeteksi serta mencegah potensi tindakan korupsi.
Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Gubernur Agus Fatoni Apresiasi Iklim Investasi di Muba
BACA JUGA:Realisasi PAD Kota Palembang Capai Rp233 Miliar, Ini Item Pajak yang Tinggi
Komunikasi terbuka dan jujur dengan mitra bisnis juga menjadi landasan bagi BRI Finance dalam menjaga integritasnya.