Masih kata Gus Wahid, perlu diketahui bahwa di kesempatan pengajian Kitab Kuning ini, pihaknya sudah menyediakan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi peserta yang ikut pengajian yang disediakan Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien.
BACA JUGA:Sukses Gelar F1 Powerboat 2024 di Danau Toba, PLN Menyokong dengan Listrik Hijau
BACA JUGA:Hati-hati! Jembatan Desa Terusan Laut SP Padang Berlubang, Truk Bermuatan Berat Dilarang Melintas
Gus Wahid juga menjelaskan terkait pentingnya bagi kita umat muslim tidak hanya membaca ayat-ayat Alquran beserta artinya saja sudah cukup.
Tetapi kita juga harus memahami tafsir dan memahami makna dari ayat-ayat Alquran itu sendiri, dan itu semua ada di Kitab Kuning.
"Kita sebagai umat muslim paham betul makna dan tafsir Ayat-ayat Alquran, sehingga kita berbicara, kita bertindak itu ada sumbernya yang jelas ada gurunya,” jelas pemuda yang pernah menimbah ilmu di Ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur.
Lantaran belajar Islam itu sambung Gus Wahid, tidak cukup dengan hanya membaca melainkan harus jelas sumber ilmunya harus ada pembimbing atau guru.
BACA JUGA:Wah! Ada Dialog Publik di Mapolda Sumsel, Begini Tujuannya
BACA JUGA:Inklusi Aisyiyah Lahat Berpartisipasi dalam Munas Perempuan 2024, Ini yang Sasaran Utamanya
Gus Wahid mengungkapkan, untuk sesi perdana ini ada sekitar 20-30 orang yang ikut pengajian rata-rata tiap hari baik yang berasal dari Santri Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien, Pengurus NU Kota Prabumulih dan ada beberapa masyarakat umum.
Terpisah, Ketua PCNU Kota Prabumulih KH Miftahudin menyampaikan sangat mendukung program kolaborasi PCNU Kota Prabumulih dengan Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien ini.
"Kami sangat mendukung program yang sangat mulia ini kolaborasi PCNU dengan Ponpes Hidayatul Mubtadi-ien. Insya Allah kedepan akan rutin kita gelar," pungkasnya.